Sahabat NOVA… Kebanyakan orangtua akan terhubung dengan group chat sesama orangtua di kelas anaknya. Seorang teman yang memiliki 3 anak, mau tidak mau akan punya 3 group chat. Dari sharing-sharing yang ada di grup, akhirnya dia bisa mengenali mana orangtua yang begitu ambisius agar anaknya selalu menjadi yang terbaik. Tidak pernah puas dengan pencapaian si anak bila menurut penilaian si orangtua ini belum yang terbaik. Ada juga orangtua yang kelihatannya “minder” karena anaknya bukan sang juara, cenderung biasa. Apalagi kalau bicara ranking, pasti jauh dari 10 besar. Ada juga orangtua yang cukup moderat, tetap bahagia dengan segala pencapaian si anak walaupun bukan “si number one” di kelasnya.
Orangtua-orangtua yang saya sebutkan terakhir ini biasanya tahu persis bahwa sukses seorang anak bukan melulu hanya dilihat dari nilai-nilai akademis. Namun sukses itu adalah sebuah proses bagaimana berusaha keras, berusaha cerdas, berusaha tuntas, dan tentu saja dia bahagia melakukan itu semua alias tanpa tekanan dan paksaan. Artinya, bila passion anak bukan pada bidang science, misalnya, namun pada musik, mengapa orangtua justru mem-push anak untuk selalu mendapatkan nilai 10 atas pelajaran tersebut. Sering orangtua lupa menghargai betapa anak sudah berusaha belajar dengan serius. Ketika yang diperoleh malah kemarahan dan penghakiman atas nilai yang kurang memuaskan (orangtua), bisa jadi anak malah frustrasi, bukan? Kita semua tahu setiap anak terlahir unik dengan minat dan kemampuan masing-masing. Tidak pernah ada yang sama betul.
Bukankah di dunia ini memang berisikan keberagaman. Harus ada dokter, perlu ada yang menjadi pilot, namun perlu juga ada yang jago bermain saxophone, atau ada juga yang jadi fotografer, atlet sepakbola, chef, presenter, animator, desainer, videografer, aktris, make up artist, dan seterusnya dan sebagainya… Nah, daripada menggiring anak untuk melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan passion-nya, lebih baik orangtua mengasah apa yang menjadi bakatnya hingga berkilau. Tentu saja, barengi itu semua dengan pendidikan karakter agar anak tulus, jujur, percaya diri, memiliki empati, bertanggung jawab, dan mampu bekerja sama. Percayalah, apapun bidang yang dipilihnya kelak, dia akan sukses dan bahagia.