Tanggung jawab dalam dunia kerja seringkali membuat kita harus berperan sebagai leader. Menjadi pemimpin bukan berarti kita memanfaatkan kesempatan untuk jadi bossy. Tapi inilah saatnya kita bisa jadi orang yang dipercaya untuk memimpin sebuah tim. Mudah kan? Tak selalu.
Karena, “Jangan harap bisa memimpin orang, apabila Anda tak bisa memimpin diri sendiri. Menjadi leader itu berarti bisa memberi contoh bagi orang lain,” jelas Yuliana F. Hartanto, pengajar dan pendiri Guru Grooming. Contohnya sederhana. “Sering kita meminta orang untuk tidak terlambat, namun kita sendiri terlambat, atau hal-hal lain yang kita minta orang lain untuk melakukannya namun kita tak melakukannya.”
Tak hanya sekadar jabatan, menjadi leader berarti bisa membuat kualitas anggota tim naik, baik kualitas hidup, kebahagiaan, kesejahteraan dan lainnya. Kemudian, menjadi seorang leader juga akan bertanggungjawab pada kondisi timnya, termasuk pada saat mengalami kegagalan.
Selengkapnya, Yuliana membagikan tips mulai dari bagaimana kita bisa memotivasi diri sendiri hingga memotivasi tim kerja untuk bersama meningkatkan kualitas diri. Tentu kita sering mendengar kalimat tersebut. Namun, tentu tak akan berarti apapun apabila tak ada aplikasinya pada diri kita. Ingat, yang menentukan kualitas kehidupan adalah diri kita sendiri.
Tak hanya sanggup memotivasi diri sendiri, kita juga harus memiliki target untuk dicapai. Kemudian, harus ada keyakinan bahwa untuk mencapai sukses, kita-lah yang menentukan jalannya. Semua kesuksesan dimulai dari diri sendiri, kerja keras, kemauan untuk maju, kemauan untuk berubah, dan kemampuan meningkatkan taraf hidup.
