Ternyata, siapapun bisa mengalami cedera ankle, lo. Karena penyebabnya bisa sangat sederhana. Misalnya, lantaran berjalan di permukaan yang tidak rata, juga bisa bikin cedera ankle yang biasa disebut keseleo. Cedera ankle (pergelangan kaki) terjadi saat kita melakukan aktivitas fisik yang memerlukan mobilitas organ kaki. Secara umum cedera ankle bisa berupa keseleo, tegang urat, dan patah tulang karena melibatkan ligamen dan tulang di pergelangan kaki.
Akan tetapi, dilansir dari WebMD ada tiga jenis cedera ankle, yaitu: sprain, strain, dan fraktur (fracture). Strain adalah kerusakan pada bagian otot atau tendon, sprain adalah cedera pada sendi yang berupa sobeknya ligamen, sedangkan fracture adalah retak atau patahnya tulang. Dan ketiganya, sama-sama tak bisa dianggap remeh. Faktanya, pria yang berusia antara 15 hingga 24 tahun memiliki tingkat keseleo pergelangan kaki yang lebih tinggi, dibandingkan wanita.
Tapi jangan tertawa dulu. Karena, wanita yang berusia lebih dari 30 tahun memiliki risiko terkena cedera kaki lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Sering kali cedera ankle terjadi saat kita beraktivitas yang mengharuskan kaki dan pergelangan kaki berada di posisi yang tidak wajar. Seperti saat berolahraga, melompat, dan berjalan pada permukaan yang tidak rata. Besar kemungkinan kita akan tersandung atau terjatuh sehingga membuat sendi pergelangan kaki terpelintir terlalu jauh dari posisi normalnya.
Gejala keseleo dan patah tulang bisa dibilang mirip, sehingga penting kita mengenali gejala masing-masing. Tanda-tanda kaki keseleo adalah nyeri yang sering terjadi secara mendadak dan terasa parah, terjadi memar, tidak mampu berjalan karena sendi yang cedera tidak mampu menahan berat badan. Keseleo juga bisa menyebabkan pergelangan kaki kita menjadi kaku hingga membuat cacat karena tulang tidak pada tempatnya.
