Tampilkan di aplikasi

Hujan lebat, jadi siput lebih hebat

Tabloid NOVA - Edisi 1547
23 Oktober 2017

Tabloid NOVA - Edisi 1547

Ketika air hujan mengguyur deras, kondisi jalanan semakin licin, penglihatan kerap terhalang. / Foto : iStock

NOVA
Ketika air hujan mengguyur deras, kondisi jalanan semakin licin, penglihatan kerap terhalang, dan sepertinya semua pengendara terlihat ingin buru-buru dan serobot sana-sini. Belum lagi kalau mobil kita tiba-tiba mogok di tengah jalan, di tol pula. Lengkaplah derita kita. Bingung, boleh saja. Tapi jangan panik. Karena kini Anda punya modal trik yang tepat. Semoga selamat sampai tujuan.

Di tengah jalanan yang sudah pasti licin, wajib hukumnya bagi kita untuk segera memelankan laju kendaraan. Ya, layaknya siput. Apalagi, jarak pandang kita juga akan semakin terbatas. Sebagaimana dikutip dari laman defensivedriving, yang dilansir dari laman Kompas Otomotif, kecepatan ideal mengemudi saat hujan deras adalah 20-30 kilometer per jam lebih lambat dibanding kondisi normal.

Dengan mengemudi secara pelan, ada banyak hal yang bisa kita hindari. Selain meminimalkan kemungkinan kecelakaan, kita juga bisa memiliki kontrol yang lebih baik atas kendaraan yang kita bawa. Kalau sudah bisa mengontrol kecepatan, hal lain yang perlu diingat adalah soal pengereman. Jangan pernah mengerem secara mendadak. Apalagi kalau kondisinya lagi hujan deras. Risikonya, berlipat ganda. Bisa terjadi aquaplaning. Yakni, kondisi mobil hilang kendali dalam kecepatan tinggi saat roda menginjak genangan air sehingga roda seakan-akan melayang.

Saat mengemudi di tengah hujan deras, lampu kendaraan tentu menjadi salah satu faktor penting. Sebagaimana ditulis telegraph.co.uk, yang kami lansir dari Kompas Otomotif, lampu depan yang cukup terang akan membuat pengemudi merasa percaya diri saat menyetir, seperti yang umum pada kendaraan-kendaraan modern, yakni menggunakan lampu light emitting diode (LED).
Tabloid NOVA di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI