Dulu, hampir semua rumah memiliki gudang, sebuah ruang yang disiapkan khusus untuk menyimpan barang. Biasanya barang yang disimpan adalah bendabenda yang jarang dipakai, seperti koper, alat olah raga, peralatan pesta, dan sebagainya. Namun, di saat lahan semakin menyempit sehingga ukuran rumah semakin mengecil, memiliki gudang adalah sebuah kemewahan.
Jangankan gudang, kamar tidur saja kadang-kadang luasnya kurang memadai. Akhirnya, gudang bukan lagi istilah yang akrab kita dengar belakangan ini. Ketika membangun rumah, orang tidak lagi berpikir soal gudang. Gudang juga tidak menjadi daftar keunggulan yang dicantumkan di brosur-brosur perumahan. Sebenarnya, masih perlukah kita memiliki gudang?
Lukkie Putranto, arsitek prinsipal LP Studio Mengatakan bahwa bila lahannya mencukupi, sebaiknya kita memiliki gudang. Namun untuk lahan terbatas, Lukkie biasanya sedikit bersiasat. “Kalau luas bangunannya 120 m2 sampai dengan 150 m2, biasanya saya buatkan kamar pembantu.
Kalau klien belum punya pembantu, ruang itu bisa dijadikan gudang,” jelasnya. “Tapi kalau luas bangunannya di bawah 120 m2, biasanya untuk penyimpanan saya letakkan di bawah tangga atau di plafon,” tambahnya. Bagaimana bila karena suatu alasan misalnya ada banyak orang yang menghuni rumah kita sehingga kita benar-benar tidak bisa lagi menyisakan ruang untuk gudang?
