Tampilkan di aplikasi

Arsitek ibarat jodoh, jadi pilih yang pas

Tabloid NOVA - Edisi 1585
17 Juli 2018

Tabloid NOVA - Edisi 1585

Ibarat bisnis, arsitek adalah partner. Ibarat dunia asmara, barangkali arsitek adalah “jodoh”. / Foto : dok. tabloid rumah

NOVA
Anda ingin membangun atau merenovasi rumah? Pakai jasa arsitek atau tidak, itu adalah pilihan. Namun bila Anda memutuskan ingin menggunakannya, pilihlah arsitek yang tepat. Proses memilih memang susah-susah gampang. Ibarat bisnis, arsitek itu tak jauh beda posisinya dengan seorang partner.

Maka untuk mendapat yang tepat, penting bagi Anda untuk mencari yang klop, cocok, dan benar-benar paham apa yang Anda mau dan butuh. Duh, kok jadi seperti cari jodoh? Yah, memang begitulah adanya. Akan tetapi agar lebih jelas, kita simak langsung saja, yuk, pemaparannya.

Arsitek = Penerjemah. “Mencari arsitek itu harus sesuai dengan kepribadian dan keinginan si pemilik rumahnya. Nyari arsiteknya juga harus yang klop dan baik. Jadi pas kita ngobrol sama arsitek itu kita kayak lagi ngobrol sama teman. Posisinya harus teman,” bilang Denny Setiawan, arsitek prinsipal dari Studio Denny Setiawan sekaligus Humas dari Ikatan Arsitek Indonesia (IAI).

Arsitek sendiri memang memiliki tugas utama menerjemahkan keinginan dan kebutuhan klien dalam merancang bangunan. Jadi bila kita punya mimpi, arsiteklah yang berusaha menerjemahkan mimpi kita. Sehingga mau tak mau, proses komunikasi yang terjalin di antara kita dan si arsitek mesti benar-benar nyambung atau sinkron.

Dan tak dimungkiri, arsitek jugalah yang nantinya akan membantu kita-kita dalam tugas berkoordinasi dengan kelompok kontraktor atau tukang, menggunakan bahasa-bahasa teknis dalam dunia arsitektur, yang mungkin tak kita mengerti. Bagaimana bila tak pakai arsitek? Mungkin, keinginan atau mimpi kita soal hasil jadi rumah tak akan terwujud.
Tabloid NOVA di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI