“Kamu kenapa, sih?” tanya si laki-laki. “Enggak apa-apa,” jawab si perempuan dengan pendek dan datar. Tapi di sepanjang sisa perjalanan, si perempuan diam seribu bahasa.
Ehem, apa Sahabat Nova familiar dengan cerita semacam ini? Hehe, jujur saja, saya sih iya. Saat sedang supersebal, saya bisa berubah jadi pribadi yang amat mengesalkan bagi si lawan bicara. Sebal ketemu sebal, tapi tidak diutarakan. Jadinya macet komunikasi dan mendinginkan suasana.
Kalau Sahabat Nova pernah seperti saya, bisa jadi alasan kita sama. Kita bete dengan si lawan bicara, tapi memilih untuk tidak berargumen. Bisa karena malas, memendam kecewa, memang mau memberi hukuman, atau gengsi.
Menurut ahli dalam rubrik Isu Spesial kali ini, komplain senyap alias silent complaint semacam tadi bisa jadi bumerang. Dan rupanya, bukan hanya perempuan yang kerap melakukannya. Laki-laki juga. Hanya saja (mungkin) kita tidak peka saat itu terjadi.
Tapi kalau aksi silent complaint dilancarkan oleh bos, kita bisa langsung menangkap gelagatnya. Lalu salahnya di mana? Apa yang bisa kita lakukan untuk memperbaiki diri dan situasi? Membuang rasa enggan, sungkan, apalagi takut, untuk membahas masalah.
Itu kata para psikolog. Meskipun berat, tapi harus kita coba lakukan. Kuncinya: berani, termasuk berani menakar kadar gengsi, hehe. Ada sih cara mudah: Luangkan waktu #5menitaja untuk bertimbang sebelum melancarkan aksi komplain tutup mulut.
Kalau untuk menghindari debat kusir tanpa henti, bolehlah. Tapi kalau hanya karena gengsi, ya tak perlu. Atau…kalau pun emosi memuncak, tak salah juga ambil waktu berdiam diri. Tapi cukup #5menitaja, lalu segera utarakan.
Kalau kata ibu saya, jangan sampai masih saling memendam kekesalan saat matahari terbenam. Nanti malah jadi penyakit. Salam hangat, Indira Dhian Saraswaty
Sampul
Etalase: Komplai dengan aksi tutup mulut
Selebritas: Dibalik lagu Asian Para Games 2018, kemenangan untuk mereka yang lampaui batas diri
Cover story: Olla Ramlan, mengaku bisa melihat makhluk gaib
Selebritas: Laura Basuki, menjadi Susy Susanti yang belum terungkap
Anggun, pulang ke Indonesia, cari talenta baru
The Sacred Riana, tak bicara, ternyata jago akting
Taktik cantik: Berani beda dengan eyeshadow neon
Busana: Nikmat fashion ala Jepang, clean & classy!
Isu spesial: Silent complaint, bisa lebih sadis daripada silent killer
Jadilah istri sekaligus ahli telepati
Bunyikan komplain dengan nada merdu
Kuis silent complaint, "aku tidak akan komplain di medsos"
Galeri: Cantik di pinggang, indah dipandang
Uji dapur: Resep biasa yang naik kelas, dimsum kuah tomyam
Sedap sekejap: Resep biasa yang naik kelas, hidangan tradisional yang terkenal
Resep biasa yang naik kelas, kolaborasi lezat sushi dan hamburger
Resep biasa yang naik kelas, olahan berkelas tanpa tepung terigu
Menu seminggu: Kerang tumis asam
Tips oto: Tetaplah rawat meski harus meninggalkannya
Anda & karier: Karier cemerlang atau jabatan hilang?
Finansial: Gaji bisa cukup, asal tepat kelolanya
Griya: Agar warna tak salah tempat
Anda & anak: Si kecil belajar bahasa Inggris, jika belum bisa, kita wajib belajar duluan
Anda & pasangan: "Kamu lagi sedih atau lagi marah sih?"
Tanya jawab psikologi: Tak punya anak karena suami disfungsi ereksi
Curhat: Jejak terakhir si cilik calon polwan
Ragam: Art for refugee, saat pengungsi bicara lewat seni
Wisata: Asiknya bersantai & bersantap di atas kardus
Komunitas: Ladies Car Community, kumpulan perempuan jago modifikasi mobil
Profil: Annisa Paramita, melupakan penghasilan tinggi demi sampah
Astrologi
Cerita pendek: Sandiwara kita
Varia warta
Kabar kabur: Ruben Onsu, diteror kejadian mistis