Menurut Anda, yang benar “mengurus orangtua” atau “mengasuh orangtua”? Kalau kami, memilih “mengasuh orangtua”. Kenapa begitu, karena “mengurus” kadang nadanya masih terdengar sumbang. Sementara “mengasuh” adalah tanpa beban sama sekali.
Tapi, apa pun pilihan Anda, merawat ayah, ibu, atau keduanya, apalagi di saat usia mereka sudah lanjut, memang tak mudah. Karena orangtua lansia memang cenderung sensitif dan punya banyak hal yang harus diperhatikan. Belum lagi jika kita—sebagai anaknya—juga disibukkan dengan berbagai urusan rumah tangga yang tak kalah ribet.
Padahal, bukan kita saja lho yang anak mereka. Apa pun. Yang jelas, menurut dr. Vebry Haryati Lubis, MARS, pemerhati lansia, tanggung jawab mengurus orangtua tentu adalah anak-anaknya.
Namun, walaupun bila kita merasa bakal ribet, mengasuh orangtua sebaiknya didiskusikan dahulu bersama anggota kelurga lainnya. Gunanya, ya apalagi kalau bukan biar kita semua paham dan melakukan peran masing-masing dengan baik dan benar.
Misalnya ada yang mengurusi kebutuhan hariannya, termasuk soal tagihan rutin, atau mengurusi kesehatannya. “Semua didiskusikan dengan keluarga. Namun ingat, jangan sampai menyakiti perasaan orangtua itu sendiri,” pesan dokter Vebry. “Lansia itu, kan, unik. Dari sisi emosional saja unik, karena gampang tersinggung.
Jadi harus dibicarakan bersama,” kata Vebry, Direktur RS IMC Bintaro, yang cukup banyak melayani lansia. Tergantung Budaya Keluarga Memang, tak ada resep standar dalam mengasuh orangtua. Karenanya, untuk urusan ini pada akhirnya tergantung pada budaya keluarga masingmasing.
Misalnya ada keluarga yang memegang prinsip bahwa orangtua harus diasuh oleh mereka sendiri, tapi ada juga yang tak masalah jika orangtua mereka dirawat orang lain, bahkan di tempat penitipan orangtua (senior residence) sekalipun. Nah, budaya keluarga yang turun-temurun itulah yang akan menentukan pola asuh kita terhadap orangtua.
