Warna-warni di mainan, alat makan, dekorasi kamar, termasuk tempat tidur si kecil ternyata bukan hanya demi lucu dan indah dipandang. Tapi, warna juga bisa membuat si balita kita jago matematika, kelak. Kok, bisa? Bisa. Karena warna juga merupakan salah satu bentuk matematika dasar, lho. Warna dan bentuk mampu membuat anak memiliki kemampuan kategorisasi, yang menjadi tonggak dasar untuk kemampuan berpikir.
Misalnya, nih, saat akan memisahkan barang-barang sekolahnya, si kecil akan menggunakan kemampuan kategorisasinya untuk menentukan di mana dia harus meletakkan buku, alat tulis, tas sekolah, dan sepatunya. Untuk tugas yang lebih besar, kategorisasi akan berguna saat si kecil harus menentukan prioritas.
Mana yang perlu dikerjakan terlebih dulu dan mana yang masuk dalam kategori sedang, penting, serta mendesak. Apakah hanya demi kemampuan kategorisasi? Tentu tidak, dengan memperkenalkan anak kepada warna, kita juga sebetulnya sedang membantu merangsang kepekaan penglihatan anak.
Dengan hadirnya stimulasi warna yang terus menerus, anak sejatinya sedang belajar mengingat warna apa yang sudah dilihat dan dipelajari. Apalagi jika yang digunakan adalah warna-warna yang mencolok, seperti merah, ungu, kuning, biru, dan hijau, konsentrasi penglihatan si kecil akan lebih terlatih.
