Vagina alias “Miss V” kadang lebih penting ketimbang wajah. Tapi, kalau kita mau repot mengurus wajah, mengapa juga tidak dengan si Miss V itu? Karena berapa pun usia kita, vagina tetap harus dalam kondisi muda, sehat, wangi, dan juga cantik. Apalagi bagi yang aktif bercinta dengan pasangan, wajib hukumnya vagina dijaga agar tetap memesona.
Seperti kita tahu, dari masa pubertas sampai dengan masa menopause, vagina mengalami beberapa fase. Sebut saja fase yang paling “rawan”—saat melahirkan. Selepas melahirkan, jaringan vagina menjadi kendur, daerah vagina berkurang kepekaannya, sulit untuk mengontrol urin akibat hilangnya kekuatan di uretra, dan daerah vagina akan terasa renggang serta kering.
Belum lagi begitu memasuki tahap menopause, akan terjadi pergeseran hormon yang menyebabkan lapisan vagina kering, kurang elastis, dan meradang. Jika seluruh hal tersebut terjadi, besar kemungkinan hubungan ranjang kita akan jauh dari kata nikmat. Sehingga penting bagi kita untuk melakukan peremajaan vagina, apalagi jika usia pernikahan sudah melewati jumlah jari tangan dan kaki.
Syukurlah. Saat ini, merawat vagina sudah lumrah dilakukan perempuan dewasa. Beragam pula caranya. Mulai dari yang konvensional sampai yang sangat canggih teknologinya. Nah, salah satu yang lagi hangat adalah: perawatan vaginal rejuvination alias peremajaan vagina. Apa itu?
