“Rasanya tuh kangen hamil aja, gitu. apalagi kalau liat teman yang abis ngelahirin, kayaknya kangen aja,” kata ita (33) saat ditanya alasan kenapa ingin menambah momongan.
Waduh, kalau hanya itu alasannya, lebih baik niat kasih adik untuk si kecil ditahan dulu. ini hal besar yang butuh persiapan dan pengelolaan matang. Semua agar kebutuhan anak-anak bisa tercukupi, sehingga nanti mereka dapat hidup sejahtera.
Selain itu, untuk menambah anak bukan hanya keputusan kita sendiri, lho. Tapi berdua dengan pasangan. alangkah baiknya duduk bersama untuk berdiskusi dan berkompromi mengenai hal ini.
Jangan sampai hanya satu pihak yang menginginkannya, sedangkan pasangan tidak. anda dan pasangan haruslah terbuka dan menelaah berbagai aspek dalam keluarga sebelum akhirnya memutuskan untuk menambah anggota keluarga baru.
Misalnya, kondisi finansial, kondisi kesehatan, kesiapan mental dan emosional dari kedua belah pihak. atau, kurangnya waktu untuk istirahat, menyempatkan waktu berdua bersama pasangan, membagi kasih sayang antara kakak dan adik nantinya, pengasuhan kedua anak, maupun kondisi pernikahan.
“Tentunya setiap keluarga memiliki kondisi yang berbeda-beda, jadi disesuaikan dengan situasi keluarga masing-masing. Lagipula, apakah memang ada kondisi yang membuat hal ini harus dilakukan secara terburu-buru?” ujar Sri Juwita Kusumawardhani, psikolog, dosen, dan Pendiri Komunitas Cinta Setara.
Jangan sampai bergegas menambah anak hanya karena tuntutan lingkungan. Pastikan seluruh aspek dalam kehidupan berkeluarga sudah dipertimbangkan secara matang sehingga siap menghadapi tantangan-tantangan baru sebelum akhirnya memutuskan untuk menambah anak.
