Tampilkan di aplikasi

Deteksi DBD tanpa cek darah

Tabloid NOVA - Edisi 1617
15 Februari 2019

Tabloid NOVA - Edisi 1617

Kini, dalam hitungan menit, kita bisa tahu apakah kita terserang DBD atau tidak. / Foto : ISTOCK

NOVA
Saat pancaroba tiba, waktunya juga untuk kita yang tinggal di wilayah tropis ini agar lebih waspada dengan berbagai serangan virus yang mengancam jiwa. Salah satunya virus dengue penyebab demam berdarah yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti.

Si nyamuk “nakal” ini memiliki kemampuan terbang sejauh 100 meter. Kelenjar air liurnya memiliki virus yang dapat berpindah bersamaan pada saat nyamuk menggigit manusia. Siapa saja dapat terserang virus ini, dari bayi hingga orang dewasa. Itulah, mengapa proses penularan demam berdarah dengue (DBD) sangatlah cepat.

Di Januari 2019 dalam satu minggu sudah ada kenaikan enam kali lipat penderita demam berdarah. Sampai saat ini, tercatat kurang lebih 13.683 penderita DBD dan 133 di antaranya meninggal dunia. Angka yang melejit ini bisa jadi disebabkan ketelatan dalam mendeteksi penyakit.

Lantas harus bagaimana? antibodi monoklonal yang dikembangkan berdasarkan strain virus (karakteristik kelompok virus) dengue lokal Indonesia, alat diagnostik ini dapat memberikan sensitivitas yang lebih baik.

Cara kerjanya pun sederhana, serupa dengan alat tes kehamilan. Bedanya, pada KIT yang dites darah, bukan air kencing. Kita hanya perlu menunggu beberapa menit saja hasil bisa didapatkan. Jika muncul dua strip berarti positif DBD, sedangkan satu strip berarti negatif DBD.
Tabloid NOVA di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI