Saat sibuk bekerja, biasanya konsentrasi dan tenaga kita terkuras cukup banyak. Tak jarang kita menjadi stres dan sensitif. Pasangan salah dikit, amarah pun meledak. Sibuk bekerja bukan hanya bikin lupa makan, tapi juga bisa bikin kita lupa menghabiskan waktu bersama pasangan. Jika terus menerus lalai membagi waktu, bisa-bisa muncul jarak antara kita dan si dia. Bahkan besar kemungkinan tercetus konflik kronis, lho.
Memang, saat pekerjaan padat rasanya hampir 100% dari waktu, tenaga, dan pikiran, kita curahkan untuk pekerjaan. Hal ini biasanya terjadi karena kita memiliki tanggung jawab yang cukup besar terhadap pekerjaan kita. Belum lagi ada rasa takut ditegur oleh atasan atau rekan kerja bila pekerjaan kita tidak selesai. Akibatnya, kita jadi lebih memprioritaskan waktu bekerja daripada bersama pasangan.
Waktu yang seharusnya kita gunakan untuk ber-quality time bersama pasangan jadi berkurang. Bahkan mungkin menghilang. Jika sudah begini, bisa-bisa pasangan merasa terabaikan. Yang tadinya hanya jutek-jutekan bisa jadi adu mulut besar-besaran. Nah, untuk mencegah halhal yang tidak menyenangkan ini, cobalah untuk mengomunikasikan kepada pasangan mengenai beban pekerjaan yang sedang kita pikul.
Lebih cepat lebih baik, sebelum semuanya runyam! “Pemahaman pasangan mengenai beban kerja, target, atau tuntutan yang sedang dialami, akan membantu pasangan memberikan ruang toleransi dan meminimalisas terjadinya kesalahpahaman. Jangan berharap atau berasumsi pasangan paham, padahal tidak diberi informasi jelas sebelumnya,” ujar Pinkan Margaretha Indira, M.Psi Psikolog dari Universitas Kristen Krida Wacana dan Psikolog Wellness Indonesia.
