Tampilkan di aplikasi

Efek buruk inner child, kuncinya: Segera berdamai dengan diri sendiri

Tabloid NOVA - Edisi 1619
28 Februari 2019

Tabloid NOVA - Edisi 1619

Bagaimana kita bisa lembut pada si kecil, kalau dengan diri sendiri saja kita masih marah?

NOVA
Anda suka galak sama si kecil? Janganjangan waktu seumur dia, Anda sering dimarahin oleh ibu atau ayah. Atau, kok, kita saat ini begitu membebaskan anak bahkan mengikuti apa saja yang menjadi kemauannya? Bisa jadi waktu kecil kita justru kelewat sering dilarang-larang sama orangtua, sampai merasa tertekan sekali.

Pertanyaan dan pernyataan mengenai perlakuan dan pola asuh kita terhadap anak seperti ini bisa lebih panjang contohnya kalau mau dibuat. Tapi, apa betul pengalaman masa kecil kita dulu bisa memengaruhi pola asuh kita terhadap si kecil sekarang? Yup. Meskipun tidak selalu. Yang pasti, semua hal yang pernah kita alami sesungguhnya tak pernah menguap begitu saja. Pengalaman yang menjadi ingatan ini tersimpan di dalam alam bawah sadar kita.

Oleh karena itu ketika ada kejadian serupa, perasaan tersebut akan muncul kembali dan memengaruhi perilaku kita. Inilah yang disebut dengan inner child. Sehingga begitu kita menjadi orangtua, inner child sedikit banyak akan memengaruhi pola asuh pada anak. “Inner child bisa memengaruhi perilaku orangtua ketika sedang mengasuh anak.

Contohnya seperti ini, ortu dulu ketika masih anak-anak sering dilarang keras tidak boleh ini itu sehingga dia menderita sebagai anak. Lalu sekarang saat dia sudah jadi ortu, dia tidak mau anaknya menderita seperti dia dulu. Maka dibebaskanlah anaknya untuk melakukan apa pun,” jelas Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi., Psikolog, seorang psikolog dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia.
Tabloid NOVA di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI