Ibuku, pelindungku. Waktu masih kecil, saya merasa sering dimarahi Mama.
Sepertinya kok dia tidak sayang. Habisnya, tiap hari rasanya ada saja salah saya sampai distrap. Tiap bilang begitu, ibu saya menjawab, “Itu karena Mama sayang, makanya Mama harus marahin.” Melihat balik, saya baru paham. Betul, dia memarahi bukan karena benci atau amarah semata. Tapi karena sayang. Itu bukan kekejian, hehe, it’s parenting.
Mungkin kalau dulu saya tidak dimarahi saat ketahuan berbohong, saya akan menganggap perilaku tak jujur itu menguntungkan. Padahal, ujungnya bisa bikin buntung. Mungkin juga kalau dulu tidak dimarahi karena enggan berbagi atau memotong pembicaraan orang, hari ini saya akan jadi pribadi yang tak tahu etika dan miskin empati.
Saat dewasa, jujur kadang ada juga 1-2 hal yang membuat saya berpikir, Kan, aku sudah besar, kenapa aku masih diaturatur? Kenapa, sih, mengeluh dikit aja enggak boleh? Kenapa pacaran sama si A dilarang? Kenapa aku pakai baju ini jadi masalah? Dan kenapa begini, kenapa begitu lainnya.
Kalau saja saya tetap berkeras dengan semua pendapat dan keinginan, saya mungkin sekarang tidak akan punya rumah sendiri. Saya mungkin tidak mandiri, selalu nyender pada orang lain dan selalu mengharapkan bantuan.
Mungkin juga saya jadi kurang bersyukur, yang imbasnya menyebalkan orang lain.
Seperti yang saya bilang di awal, melihat balik saya menyadari, I need her to be a parent. Bukan teman yang selevel, sehingga bisa saya debat nasehatnya.
Bukan juga lawan yang membuat saya harus menang atasnya. Tapi menjadi Ibu, orangtua yang punya otoritas untuk mendidik dengan kasih sayang berlimpah. Sebab saya, kita sebagai anak, membutuhkannya.
Konflik antara ibu dan anak pasti terjadi, dan alamiahnya memang ada. Tapi berdasarkan pengalaman dengan Mama, saya paham bahwa menyakitkan baginya melihat saya gagal, sedih, menangis, atau tidak mendapatkan yang terbaik.
Dia pelindung saya. Semoga Sahabat NOVA pun bisa mengalami kemewahan yang sama. Untuk yang sudah menjadi ibu, kami di NOVA mengucapkan terima kasih, dan Selamat Hari Ibu.
Salam hangat,
Indira Dhian Saraswaty