Tepat 22 Desember ini kita merayakan Hari Ibu. Hari istimewa untuk orang yang mengandung kita. Tak hanya itu, perayaan ini juga merupakan bentuk apresiasi pada perempuan. Apa rencana Anda untuk Ibu?
Sungguh pas rasanya jika edisi ini kita membahas peran ibu bagi perkembangan hidup seorang anak. Khususnya kehidupan seorang anak perempuan. Apa bedanya dengan anak laki-laki? Dalam tanda kutip, kasih ibu pasti sama besar dan pasti sama eratnya pada setiap anak. Namun, sebagai sesama perempuan, hubungan ibu dan putrinya di satu sisi menjadi lebih istimewa. Kesamaan gender dan jenis kelamin membuat kedekatan emosional antara keduanya jadi kuat dan erat.
Bahkan menurut penelitian the journal of neuroscience, ibu dan anak perempuannya memiliki anatomi yang serupa di bagian otak yang mengatur soal emosi. Hal ini pun berhubungan juga dengan gangguan emosional dan depresi yang mungkin diturunkan atau bisa saja disebabkan dari dekat atau tidaknya hubungan di antara keduanya.
Selain itu, secara seksual juga ibu dan anak perempuan lebih mudah saling memahami karena memiliki anggota tubuh yang sama. Sehingga, anak bisa bebas “curhat” pada sang ibu dengan lebih leluasa dan nyaman. Maka itu, kedekatan di antara keduanya sangat penting dan punya manfaat yang dalam.
“Manfaatnya, yang pertama itu adalah bonding. Keterikatan hubungan di antara mereka. Jadi kalau ada apa-apa, mereka anggap ibu sebagai sahabat. Entah kesedihan, entah ketidaknyamanan, mereka bisa saling bercerita, bisa saling bertukar pikiran, dan sebagainya,” ujar Erfianne S.
Cicilia., S.Psi., psikolog anak dan keluarga. Bahkan, pengalaman dan manfaat kedekatan ini akan anak bawa sampai dewasa dan hidup berumah tangga. sang ibu. Lantas, bagaimana hubungan yang ideal? “Hubungan yang ideal itu adalah mereka tetap dekat. Rasa nyaman itu tercipta walaupun ibu adalah figur otoritas, ‘dia adalah yang berkuasa atas anaknya’.
