Di kondisi semua orang sudah diperbolehkan untuk new normal, melakukan aktivitas di luar rumah, termasuk berolahraga di jalan atau taman. Apalagi tempat olahraga umum mulai dibuka, contohnya Gelora Bung Karno, Jakarta. Tapi tentu saja, kita harus memenuhi aturan, yaitu menggunakan masker untuk meminimalisasi penyebaran virus Covid-19.
Nah, yang jadi pertanyaan, aman enggak, ya, olahraga pakai masker? Karena, saat berolahraga, napas kita menjadi lebih cepat dan kita juga membutuhkan banyak oksigen. Kalau pakai masker, apa napas kita tidak jadi terhambat? Turunkan Intensitas Saat kita berolahraga maka ada kelompok otot-otot yang digerakkan dan ada peningkatan pembakaran kalori, sehingga membuat kebutuhan oksigen ikut meningkat. Nah, cara tubuh untuk memenuhinya adalah dengan meningkatkan frekuensi napas dan denyut jantung.
Jadi, ketika kita merasa lebih ngos-ngosan atau deg-degan saat olahraga adalah respon tubuh yang wajar. Tanpa masker saja, sebenarnya tubuh kita mengalami efek itu. Bagaimana bila kita menggunakan masker? Dengan masker memang laju pertukaran atau sirkulasi udara akan berkurang karena masker menyaring udara terlebih dahulu. Tapi, ini tidak akan jadi bahaya sejauh kita tahu tujuan olahraga dan kondisi tubuh kita, sehingga bisa mengatur intensitasnya.
“Harus dipahami akan ada rasa tidak nyaman ketika kita mulai berolahraga menggunakan masker. Tapi setelah tubuh kita beradaptasi, maka itu tidak akan jadi masalah. Bahkan, mau jogging 15 menit atau 20 menit pun tidak berbahaya. Tapi ingat, perhatikan intensitasnya,” ujar dr. Sophia Hage, SpKO, dokter spesialis kedokteran olahraga, pada NOVA.
