Tampilkan di aplikasi

Temani anak belajar dari rumah, jadi pintar bersama tanpa tersiksa

Tabloid NOVA - Edisi 1687
22 Juni 2020

Tabloid NOVA - Edisi 1687

Orangtua bukan guru. Tapi di kondisi ini mesti bisa mendampingi anak belajar dari rumah. Kalau selama ini orangtuanya sendiri tidak suka membaca, bagaimana?

NOVA
Apa yang Anda pikirkan ketika tiba-tiba anak harus menjalani proses balajar dari rumah? Mungkin sebagian besar di antara kita panik, bingung, atau bisa jadi banyak juga yang stres. Ya karena merasa enggak siap menemani anak yang diharuskan belajar dari rumah (BDR). Kita harus berbagi waktu dengan urusan rumah yang lain, belum lagi mengendalikan anak agar tetap fokus belajar.

Tentu itu bukan pekerjaan yang mudah, mengingat perjalanan BDR anak yang dilakukan sejak 19 Maret 2020 lalu masih panjang. Demi terus menekan laju penyebaran virus corona di Indonesia, pemerintah sudah memutuskan bahwa pada Tahun Ajaran Baru 2020 nanti sebagian besar murid masih menjalani BDR.

Pada satu sisi, kebijakan ini tentu disambut positif. Karena kita sebagai orangtua pun ragu mengizinkan anak ke sekolah dalam situasi seperti ini. Tapi di sisi lain, kita merasa tak siap. Pengamat pendidikan Indra Charismiadji menyebut kebijakan itu hanya melayani 6 persen siswa yang bersiap melakukan sekolah tatap muka. Sementara 94 persen lainnya masih harus BDR.

Padahal kata Indra, masih banyak masalah yang belum tuntas dalam pelaksanaan BDR, mulai dari sinyal internet, kekurangan gadget, tak ada kuota, maupun kesiapan guru dan orangtua. “Harusnya kebijakannya lebih berat pada yang 94 persen, agar proses belajar lebih efektif meski tidak tatap muka,” tambah Indra.

Orangtua Bukan Guru Saat BDR, peran orangtua memang sangat penting dalam menemani anaknya belajar. Masalahnya, menurut Indra, selama ini orangtua menyerahkan sepenuhnya urusan belajar anak kepada pihak sekolah maupun lembaga bimbingan belajar. Sehingga ketika itu dilakukan di rumah, orangtua seperti tidak siap, bahkan stres.

“Ekosistemnya belum ideal. Ki Hajar Dewantoro menyebut ada tiga sentra pendidikan, yaitu rumah, sekolah, dan masyarakat. Selama ini kan rumah memang tidak menjadi sentra pendidikan,” kata Indra.
Tabloid NOVA di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI