Psst, Sahabat NOVA, antar kita saja sesama perempuan, nih. Bagian tubuh mana yang kira-kira paling Anda banggakan, dan mana yang sepertinya masih kurang membuat kita percaya diri? Mata, hidung, kulit wajah, jari tangan, kaki, perut, tinggi badan? Buat saya, selama bertahun-tahun sejak sekolah, yang selalu menciutkan mental adalah payudara.
Sahabat NOVA sendiri pasti tahu lah soal bagaimana celaan di masa sekolah, khususnya body shaming, bisa begitu keji. Kutilang darat, kurus tinggi langsing dada rata. Atau, Sekecil itu sih enggak usah dipakein beha, pake tutup gelas aja. Yups, saya mengalami perlakuan ini. Bahkan sampai di masa kerja, masih ada, lho, rekan kantor yang memberi komentar semacam ini. Hanya bercanda katanya.
Selain berusaha “mencerahkan” mereka yang memberikan komentar tak pantas seperti tadi, saya juga berusaha memulihkan diri dari gambar diri yang salah akibat celaan fisik tahunan. Saya berusaha mengubah cara saya memandang tubuh sendiri. Sehat, itu yang terpenting! Saya bersyukur semua organ tubuh saya lengkap dan berfungsi sempurna. Saya bersyukur, apapun bentuknya, seberapa pun ukurannya. Saya bersyukur saya sehat.
Tanpa sadar, membiasakan diri untuk bersyukur tadi membuat saya jadi lebih ngeh soal kesehatan payudara. Organ kewanitaan yang ternyata amat jarang kita perhatikan. Padahal menurut riset, kanker payudara berbalapan dengan kanker serviks sebagai penyebab kematian akibat kanker yang tertinggi untuk perempuan. Survei yang juga NOVA lakukan soal kebiasaan perempuan di rumah membukakan mata.
Bila 3 dari 4 perempuan mengaku memilih tidak mengenakan bra selama di rumah, pahamkah mereka dampaknya untuk kesehatan payudaranya? Dan apa lagi yang sudah kita lakukan untuk memastikan payudara kita tetap sehat, indah, dan berfungsi sebagai mestinya? Ini bukan perkara sepele, sehingga mulai edisi ini NOVA ingin kita bisa lebih sering dan lebih berani mendiskusikannya. Enggak tabu, kok. Ini soal kesehatan kita juga . Jadi, tak peduli ia 32A atau 36D, atau malah 36DD, apapun bentuknya, yang penting payudara kita sehat.
Salam sehat selalu, Indira Dhian Saraswaty