Tampilkan di aplikasi

Sudah vaksin, kok, masih bisa kena Covid-19?

Tabloid NOVA - Edisi 1741
5 Juli 2021

Tabloid NOVA - Edisi 1741

Vaksin memang bisa melindungi, tapi kita tetap butuh perlindungan tambahan.

NOVA
Akhir-akhir ini, banyak yang mengeluh bahwa semakin banyak orangorang di lingkaran terdekatnya terkena Covid-19. Bisa suami, anak, orangtua, tante, keponakan, sahabat, dll. Belum lagi, kita juga dengar berita public figure yang positif Covid-19, sebut saja artis Terry Putri dan aktor Ringgo Agus Rahman. Meski mereka tak mengalami gejala berat dan sudah dinyatakan sembuh sekarang.

Ya, hampir berjalan satu setengah tahun, bukannya turun, kasus Covid-19 malah kian tinggi. Bahkan tiga pekan usai Lebaran, kasus Covid-19 secara nasional naik 53,4 persen. Situasinya benarbenar sudah darurat! Yang membuat kita makin cemas, beberapa orang yang terkena Covid-19 sekarang ini, mengaku sudah merampungkan vaksinasi alias sudah melalui vaksin yang kedua.

Sehingga hal ini menimbulkan pertanyaan, “Kok, bisa?” Lalu, muncullah bermacam spekulasi, sampai ada yang beranggapan bahwa, “percuma vaksin, kalau kita tidak kebal terhadap Covid-19”. Tunggu dulu Sahabat NOVA, jangan sembarangan menarik kesimpulan. Lebih baik simak dulu penjelasan dari ahlinya.

Dua Alasan. Sejatinya, vaksin adalah suatu zat yang bila diberikan pada tubuh kita akan menstimulasi sistem kekebalan untuk menghasilkan antibodi terhadap suatu penyakit. Saat vaksin disuntikkan, maka tubuh akan bekerja mengenali komponen virus penyebab penyakit tersebut. Selanjutnya, tubuh akan melawan dengan mengaktifkan sel-sel radang sehingga memunculkan antibodi. Lalu, tubuh juga akan mengingat struktur virusnya. Oleh sebab itu, orang-orang yang sudah divaksin bila kemudian terpapar oleh virus penyebab Covid-19, maka antibodinya segera diproduksi untuk melindungi diri.
Tabloid NOVA di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI