Ibu Mana yang Siap Kuburkan Anaknya?
Di grup WhatsApp (WAG) Sahabat NOVA, beberapa anggota saling bertukar pendapat ketika kami membagikan link berita seputar prosesi pemakaman Eril, anak Atalia dan Ridwan Kamil, pada Senin lalu. “Aku enggak kuat bacanya.” ‘Iya. Aku sekarang skip baca beritanya karena jadi mewek terus. Orang serumah pada heran, Kenapa nangis?’ “Sama, Kak. Soalnya pas banget saya punya anak, satu laki-laki 13 tahun dan yang kedua, bayi 21 bulan. Bisa merasakan.”
Kalau kata ibu saya, tidak ada orangtua yang siap harus menguburkan anaknya. “Semua orangtua berharap mereka yang ‘pulang’ duluan,” jelasnya. Bisa jadi itulah yang membuat para ibu di WAG Sahabat NOVA seperti berada dalam ‘frekuensi’ duka yang sama. Meski turut berempati, beruntunglah Sahabat NOVA yang tak pernah mengalami kehilangan anak karena tidak akan diuji rasa bersalah.
Ibu saya pernah lalui kedukaan yang sama, dan saya melihat bagaimana dia menyalahkan dirinya atas apa yang terjadi. Ada juga yang lalu menyalahkan pasangan, orang lain, bahkan Tuhan. Kalau Sahabat NOVA termasuk yang tengah menjalani kesedihan serupa, dengan tulus saya turut berduka. Bila Anda butuh penguatan dan bantuan, mungkin kisah di rubrik “Anda dan Pasangan” minggu ini bisa sedikit membantu.
Bila Sahabat NOVA masih bisa bersyukur atas kehadiran buah hati, mari kita merangkul, mendoakan, dan mendukung pemulihan hati saudari-saudari kita, termasuk Atalia Praratya. Tidak ada ibu yang siap menguburkan anaknya, dan tidak ada ibu yang harus sendirian melaluinya.
Salam hangat penuh doa, Indira Dhian Saraswaty