Anabul Penawar Kesepian
Dulu, ada masanya saya selalu punya hewan peliharaan anabul (anak berbulu). Awalnya selalu pelihara kucing. Satu mati, datang lagi yang baru, terus begitu. Suatu kali, seorang tetangga memberikan anak anjing yang akhirnya saya pelihara. Lucunya, karena datang belakangan, si anjing yang kemudian berbadan besar, takut dengan si kucing yang ukuran badannya di bawah standar kucing normal. Sering kali mereka berhadap-hadapan di pintu, keduanya dengan bulu berdiri seperti siap menerkam, tapi tidak ada satu pun yang berani melangkah ke depan.
Punya hewan peliharaan itu menyenangkan. Ada-ada saja tingkahnya yang lucu. Dan sejak pandemi, tiba-tiba medsos teman saya banyak yang berisi “makhluk-makhluk berbulu”. Mungkin karena di rumah terus, yang tadinya masih berpikir-pikir untuk memelihara hewan, jadi mantap. Mungkin juga ada yang memutuskan pelihara untuk menghilangkan stres.
Tapi, punya peliharaan memang tak cuma untuk luculucuan, benar ada manfaatnya. Ada penelitian yang mengatakan bahwa berinteraksi dengan hewan dapat menurunkan kadar kortisol (hormon yang berhubungan dengan stres), mengurangi rasa kesepian, meningkatkan suasana hati, juga membantu perkembangan emosional anak.
Kalau Anda sering merasa stres, mungkin bisa dipertimbangkan untuk mengadopsi hewan peliharaan. Dan kalau Anda sudah punya hewan peliharaan lalu sering mengambil foto atau video berbagai kelucuannya, mungkin Anda bisa coba mengunggahnya ke media sosial. Anggaplah sebagai dokumentasi.
Pada saatnya, konten itu bisa mendatangkan keuntungan bagi Anda. Tapi bila pun tidak, minimal Anda bisa menghibur orang-orang yang senang menonton kelucuan hewan peliharaan. Dan kalau ingin membuat akun yang serius tapi masih bingung caranya, Anda bisa membaca Isu Spesial edisi ini. Siapa tahu, Anda kelak jadi petfluencer influencer hewan peliharaan. Kalau sudah jadi petfluencer, kabari kami, ya!
Salam hangat, Made Mardiani Kardha