Tampilkan di aplikasi

Agar si kecil tak jadi perundung, benarkah gawai biang keladinya?

Tabloid NOVA - Edisi 1802
2 September 2022

Tabloid NOVA - Edisi 1802

Menakutkan bila anak kita jadi korban perundungan. Tapi lebih menakutkan lagi bila anak kita jadi pelakunya. Cegahlah selagi bisa.

NOVA
Belakangan ini, kasus perundungan yang dilakukan oleh anak-anak semakin bikin kita bergidik ngeri. Kok bisa, ya, anak-anak begitu kejam dan tega pada teman sebayanya? Mirisnya, sampai ada korbannya yang meninggal dunia. Bahkan, ada anak yang memang sengaja merencanakan pembunuhan, dengan alasan agar si korban “jera”.

Duh! Perasaan kita sebagai orangtua jadi campur aduk sekali. Tentu kita tak mau anak kita jadi korban perundungan. Tapi lebih enggak mau lagi bila si kecil yang kita sayangi jadi pelakunya. Karena, ketika anak jadi pelaku, berarti ada yang salah pada anak tersebut. Dan ketika ia harus menjalani proses hukum, efek psikologisnya bisa lebih buruk lagi.

Ada satu kasus yang masih lekat dalam ingatan kita, karena belum lama terjadi, yaitu perundungan yang viral di Tasikmalaya. Banyak orang mengungkapkan ketidakpercayaannya, bagaimana bisa, tiga anak usia 13-15 tahun tega merundung teman sebayanya dengan cara memaksa si korban melakukan tindak asusila dengan kucing.

Mereka bahkan tak sungkan menyebarluaskan videonya di media sosial. Si korban yang merasa malu bukan kepalang lalu jatuh sakit, depresi, hingga akhirnya meninggal dunia atas perbuatan yang dianggap “hiburan” oleh tiga pelaku perundungan. Kita yang mendengar dan mengikuti kasusnya merasa geram sekaligus sedih.

“Aku enggak sanggup dengar berita begitu, miris. Enggak tega. Hancur banget pasti hati ibunya. Sebab aku pun punya anak laki-laki yang baru berusia 9 tahun. Takut banget jadi korbannya, tapi lebih takut kalau dia jadi pelaku. Apalagi aku juga sibuk bekerja dan enggak punya waktu banyak untuk anak. Kalau bayangin anak jadi pelaku, rasanya aku gagal dan bakal lebih depresi sebagai orangtua,” cerita Nuraeni (37), ibu dan pekerja swasta di Bogor, kepada NOVA.
Tabloid NOVA di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI