"Semua Gara-Gara Ibunya!"
“ih, kok anaknya gitu? Ibunya enggak ngajarin baca tulisan saya, pasti mulai terbiasa apa, ya?” Ouch. Kalau sering dengan pengantar kutipan sehari-hari macam ini, hehe. Saya bilang sehari-hari, karena kalau ditanya, Sahabat NOVA pasti pernah dengar kalimat ini dilontarkan orang. Iya kan? Justru saya ditanamkan kewaspadaan terhadap kalimat macam tadi dari Mama. Katanya, jangan sampai perilaku saya membuat orang-orang menganggap dia tak mengajarkan saya apa-apa.
Saya menelan nasihat itu bulat-bulat, dan baru terpikir saat SMP, Kenapa hanya Mama yang berpotensi diomongin orang. Kok, Papa enggak? Tak adil memang, tapi itu kenyataan yang masih ada di masyarakat kita. Seperti dulu ketika Andien memplester mulutnya sekeluarga saat tidur, dan sekarang Ria Ricis yang ajak batitanya main trampolin. Masalah itu benar atau tidak, toh keibuan mereka yang dikritik.
Itu karena mereka public figure. Oke. Tapi kalau bukan selebritas, kalau mereka adalah anak perempuan tetanggamu yang melahirkan tanpa suami seperti cerita di halaman “Tanya Jawab Psikologi”, apa Sahabat NOVA tak akan berkomentar? Perempuan adalah kritikus terbesarnya, dan perempuan lebih tajam mengkritik sesamanya. Kalau Sahabat NOVA betul menjawab “Tidak” untuk pertanyaan tadi, terima kasih! Kalau hati kecilmu berkata, “Ya”, yuk putus lingkaran jahat ini.
Ada banyak cara menyampaikan pendapat tanpa harus menuduh atau menggurui. Salah satunya bisa dengan mengajak mereka memastikan kembali keputusannya lewat sumber informasi yang kredibel. NOVA selalu bekerjasama dengan para ahli saat memberikan informasi buat Sahabat NOVA. Semuanya adalah usaha agar Sahabat NOVA tidak salah data, sehingga lebih berani mengambil keputusan. Ibu yang berani, mandiri, dan melek informasi akan menghasilkan anak-anak yang luar biasa pula. Setuju, kan?
Salam hangat, Indira Dhian Saraswaty