Duh, baru juga pandemi turun, kini harus urut kepala lagi karena adanya acaman resesi jilid dua. Ya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengingatkan dunia akan masuk dalam resesi tahun depan yang mana tinggal dua bulan lagi. Menurut Maychelie Vincent Liyanto, CFP., Financial Planner dari Finante.id, ancaman resesi di tahun depan kurang lebih akan sama dengan tiga tahun lalu. Rentetan masalah ekonomi akibat kenaikan suku bunga bank-bank dunia akan membuat efek domino yang kencang.
Mulai dari naiknya harga barang-barang pokok, penurunan daya beli, inflasi meningkat, daya tukar rupiah melemah, hingga kemungkinan adanya PHK massal. Ngeri membayangkannya. Bisa-bisa dapur jadi sulit ngebul lagi karena melambatnya ekonomi. Agar tidak kejadian, yuk selamatkan diri dengan melakukan persiapan. Bila keuangan sudah siap, Anda bisa mulai melirik investasi. Nah, seperti apa persiapannya dan bagaimana investasi yang tepat?
Selamat dengan Investasi Ini. Nyatanya selama dunia mengalami resesi ekonomi global, belum pernah ada hasil yang mengatakan bahwa investasi itu tidak berguna. Investasi justru sangat berguna mengamankan keuangan kita di masa depan. Apalagi di masa-masa genting seperti resesi.
“Kalau dibilang investasi adalah hal yang baik untuk menghadapi resesi, ya tepat memang. Tapi dengan pendekatan yang memang sudah kita pelajari dulu. Khususnya bagi personal seperti karyawan, ibu rumah tangga, dan lainnya dalam hal perencanaan uang pribadi itu tetap harus direncanakan dan dipelajari terlebih dahulu,” jelas perencana keuangan yang sering disapa Ko Vincent ini.
Jadi investasi memang bisa bantu menyelamatkan dapur kita saat resesi asal dilakukan pakai persiapan. Apa saja persiapannya? Pertama, kalau kita bicara tentang resesi, otomatis ada baiknya kita menghindarkan utang konsumtif. Jika masih punya utang, baiknya dilunasi dulu, ya.
Tabloid NOVA di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.