Dari Masalah Berdua Jadi Masalah Sedunia
Buntut kasus dugaan KDRT yang melibatkan pasangan Lesti Kejora dan Rizki Billar masih belum tuntas. Boro-boro selesai meski aduan sudah dicabut, diskusi soal itu malah booming di media sosial. Bisa diprediksi sendiri akibatnya: Isu soal kekerasan dalam hubungan terhadap perempuan, khususnya di ranah rumah tangga, jadi obrolan semua orang. Mulai dari para ahli di layar TV, sampai para ibu dan tukang sayur di depan rumah.
Di situs NOVA.id dan media sosial kami pun sama. Ada yang kecewa campur marah dengan pilihan Lesti untuk damai. Ada yang malah bilang memang baiknya segala sesuatu diselesaikan secara kekeluargaan karena tak pantas urusan pribadi terekspos sama dunia.
Namun, bagaimana kita membedakan mana masalah yang layak dijaga tetap privat dan mana yang memang harus diceritakan ke orang lain? NOVA percaya ada 1001 hal yang memang sepantasnya tetap pribadi antar suami dan istri. Misalnya, soal keinginan, kebutuhan, pola asuh anak, sampai mimpi-mimpi. Tapi ketika ada sebuah problem yang berujung kita sebagai perempuan tersakiti sampai bisa menimbulkan trauma dan ketidakmampuan secara fisik atau mental…Nah, ini sebaiknya diceritakan.
Utamanya bukan demi orang lain, tapi demi kebaikan kita sendiri. Paling tidak menurut saya, tujuan utama melaporkan pelaku KDRT itu bukan agar dia dihukum, tapi utamanya, agar kita terhindar dari hal yang sama berulang kembali. Kalau itu berarti si pelaku harus diberi hukuman menurut undang-undang yang membuat dia jadi harus dipisahkan dan tidak lagi berhubungan dengan kita, maka itu pun baik. Intinya: Pelaku tidak bisa lagi menyakiti kita.
Kalau Sahabat NOVA adalah penyintas kekerasan dalam hubungan, kamu hebat, kamu kuat, kamu berani. Bila Sahabat NOVA tengah berpikir untuk keluar, saya pun ingin mengatakan hal yang sama: Kamu hebat, kamu kuat, kamu berani, dan kamu akan mampu mandiri.
Salam hangat, Indira Dhian Saraswaty