Makeup Itu Untuk...
Ngapain, sih, kita ber- mestinya biar lebih menarik. makeup? Hmm.. Dengan kata lain, makeup membantu menutupi apa yang kurang. Lalu, ngapain kita menggunakan begitu banyak skincare? Biar kulitnya sehat, tidak mudah menua, sehingga kelihatan menarik saat ini juga nanti ketika sudah kepala empat, lima, enam, dst.
Kalau seperti ini pemahamannya, berarti kita perlu rajin menggunakan skincare atau merawat wajah. Lalu kita perhatikan, di mana letak kekurangan dan keunggulan wajah kita. Dengan menyingkirkan konsep relativitas cantik, anggaplah kita merasa punya hidung terlalu pesek, tapi bibir cukup penuh dan seksi.
Dengan pemahaman tadi, berarti saat bermakeup kita memberi penekanan pada hidung agar terlihat lebih mancung, tapi bisa seadanya saja memoles bibir yang sudah penuh dan indah itu.
Dengan pemahaman itu pula, ketika ada tren penggunaan lip liner yang melewati garis bibir untuk mendapatkan bibir penuh, semestinya kita enggak perlu lagi ikut-ikutan. Kalau kita masih ikutikutan, berarti pemahamannya berubah jadi: makeup bukan untuk menutupi kekurangan, tapi makeup untuk mengikuti tren.
Masih berpegang pada pemahaman bahwa makeup untuk menutupi kekurangan, fokus kita dalam bermakeup bisa berubah, lho! Misalnya, nih, dulu wajah saya berjerawat. Jadi ketika ber-makeup saya lebih fokus pada menutupi jerawat atau flek bekas jerawat.
Semakin dewasa, kulit wajah saya tidak lagi berjerawat, tapi mata saya yang awalnya sudah sipit, semakin sipit. Jadi fokus saya bergeser pada riasan mata. Makin bertambah umur, ternyata alis saya makin tipis, saya pun mulai fokus pada alis. Untungnya, perkembangan dunia makeup tak ada matinya. Semua ada solusinya.
Walaupun tujuan ber-makeup bukan sekadar untuk mengikuti tren, kita perlu juga tahu tren skincare dan makeup. Tapi sebaiknya dalam rangka menambah menarik, bukan untuk trendi belaka lalu jadi aneh.
Nah, untuk tahu tren skincare dan makeup tahun 2023, yuk, simak dulu ISPES edisi ini.
Salam cantik,
Made Mardiani Kardha