Tampilkan di aplikasi

Jangan cuek, cek gejala kurang darah!

Tabloid NOVA - Edisi 1818
23 Desember 2022

Tabloid NOVA - Edisi 1818

Jika alami lemah, letih, lesu, dan lunglai, apalagi sampai napas terpenggal-penggal hingga jantung berdebar, segera bawa diri ke dokter.

NOVA
Darah dalam tubuh membawa oksigen dan nutrisi untuk dialirkan dan diterima semua sel dan jaringan di dalam tubuh. Jumlahnya harus cukup agar semuanya dapat berfungsi normal. Jika tidak cukup, artinya kita kurang darah atau biasa disebut mengalami anemia.

Anemia memang bukan penyakit, tapi sebuah kondisi saat jumlah sel darah dan kadar hemoglobin (protein dalam sel darah merah) menurun. Akibatnya, sel darah merah tidak bisa memenuhi fungsinya untuk mendistribusikan oksigen ke seluruh sel dan jaringan yang membutuhkan.

Masalahnya, banyak dari perempuan yang lebih berisiko mengalami anemia, khususnya anemia defisiensi besi (ADB). Kenapa begitu, ya? Perlu diketahui dulu, bahwa dalam pembentukan sel darah merah, zat besi jadi komponen penting pembentukannya. Jika zat besi kurang maka bisa mencetuskan anemia.

Nah, perempuan usia produktif rentan mengalami ADB karena zat besi terkait dengan siklus menstruasi. Jika menstruasi berlangsung lama, maka zat besi dalam tubuh kita akan berkurang drastis karena tubuh kehilangan banyak darah. Di sisi lain, masa kehamilan juga memengaruhi kerentanan perempuan untuk mengalami anemia. Pasalnya, kebutuhan zat besi meningkat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ibu dan calon bayi, dan sayangnya ibu hamil sering tidak sadar kekurangan asupan ini.

Lantas, apa saja tandanya jika kita mengalami anemia? Bagaimana mencegahnya terjadi? Berikut penjelasan dari Dr. dr. TB. Djumhana Atmakusuma, SpPD-KHOM., Ketua Umum Perhimpunan Hematologi & Transfusi Darah Indonesia (PHTDI) soal tanda dan gejala anemia defisiensi besi.
Tabloid NOVA di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI