"Haji Oemar Said Cokroaminoto: Ensiklopedi Tokoh Nasional" adalah karya Agus Salim yang membawa kita ke dalam kehidupan Cokroaminoto, seorang tokoh yang lahir dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga ningrat, namun memiliki sifat yang susah diatur dan gemar berkelahi. Meski begitu, ia mudah jatuh iba kepada kaum miskin.

Cokroaminoto, seorang anak yang memiliki sifat-sifat keras hati, bandel, berani dan tidak mau diatur, dikenal dalam pertumbuhan awalnya. Meski dibesarkan dalam lingkungan ningrat, Cokroaminoto menunjukkan sifat-sifat yang bertolak belakang dari kebiasaan lingkungan keluarga bangsawan.

Buku ini juga menggambarkan bagaimana Cokroaminoto berjuang dengan sepenuh tenaga dan pikiran untuk mengurusi PSII, sebuah organisasi yang ditujukan untuk memajukan kehidupan umat Islam. Meski dihadapkan pada kenyataan bahwa organisasi tersebut telah pecah, Cokroaminoto tetap konsisten dalam memberikan dorongan dan semangat.

"Haji Oemar Said Cokroaminoto: Ensiklopedi Tokoh Nasional" adalah kisah tentang seorang tokoh yang berdedikasi untuk perjuangan umat, seseorang yang kedudukan dan kharismanya masih tetap diakui oleh kawan maupun lawan politiknya. Buku ini adalah sumber yang berharga untuk memahami kehidupan dan perjuangan Cokroaminoto.

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai pahlawannya. Para pahlawan bangsa kita telah berjasa besar terhadap bangsa ini sehingga kita sebagai warga negara berutang budi besar kepada mereka. Para pendiri bangsa ini telah mengorbankan segala hal yang dimiliki, termasuk nyawa mereka, untuk kejayaan negeri ini.

Dan kita kini tinggal menikmatinya tanpa jerih payah. Betapa kejinya kalau kita benar-benar melupakan mereka. Para pendiri bangsa ini, antara lain Bung Karno, Haji Agus Salim, Tan Malaka, dan tokoh-tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia lainnya, banyak berutang budi kepada tokoh yang kami tampilkan kali ini, yakni HOS Cokroaminoto. Rumahnya di Surabaya menjadi markas belajar sekaligus pusat perjuangan bersama para muridnya. HOS Cokroaminoto menampung para memuda beragam pemikiran yang kemudian mereka memiliki jalannya sendiri-sendiri. Ada Soekarno yang kelak menjadi Bapak Proklamator bangsa kita, pemersatu negara yang baru berdiri.

Lalu ada Muso, Semaoen, dan Alimin yang kemudian mengambil jalan Komunis (PKI). Kemudian ada juga Kartosuwiryo yang menempuh jalan pemberontakan (DI/TII). Banyak alumni rumah kos tersebut yang menjadi tokoh pergerakan sebelum kemerdekaan. Soekarno kemudian mendirikan Partai Nasional Indonesia; Semaoen, Alimin, dan Musso menjadi tokoh-tokoh utama Partai Komunis Indonesia; serta SM Kartosoewirjo yang kemudian menjadi pemimpin Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/ TII). Tan Malaka, yang kelak menjadi pejuang tersingkir dan diabaikan dalam sejarah hingga kini, di rumah Cokroaminoto itu juga, sering bertukar pikiran dengan tokoh-tokoh Muhammadiyah, seperti KH Ahmad Dahlan dan KH Mas Mansyur. Nama-nama seperti Haji Agus Salim, Daouwess Dekker, Suwardi Suryaningrat, Abdul Muis, dan Sneevliet juga sering berdiskusi secara bebas di sana.

Hal itu mencerminkan bahwa Cokroaminoto adalah magnet yang luar biasa, yang mampu menarik minat anak-anak muda cerdas untuk berkumpul dalam rangka belajar bersama. Intinya, Cokroaminoto memiliki kepribadian yang menarik, yakni mampu menjadi penggerak bagi anak-anak muda yang kelak mereka semua menjadi perintis berdirinya sebuah negera Republik Indonesia.

Sebagai guru bangsa sekaligus pejuang, Cokroaminoto wajib kita teladani.

Cover Depan
Halaman Prancis
Halaman Judul
Copyright
Kata Pengantar
Daftar Isi
Haji Oemar Said Cokroaminoto
Keluarga dan Masa Pendidikan
     Anak Bangsawan
     Masa Pendidikan
     Bekerja sebagai Sekretaris
     Pindah ke Surabaya
Terjun ke Dunia Politik
     Sarekat Islam (SI)
     Orator Ulung
     Menjadi Anggota Volksraad dan Dipenjarakan
     Guru Politik
Konflik dalam Sarekat Islam
     SI-Putih vs SI-Merah
     Krisis Kepemimpinan
Akhir Pengabdian
Kalender HOS Cokroaminoto
Daftar Pustaka
Sumber Gambar
Tentang Penulis
Cover Belakang