Ikhtisar
Buku "Ensiklopedi Tokoh Nasional Otto Iskandar Dinata" yang ditulis oleh Agus Salim dan diedit oleh Irwan Kurniawan, membawa kita ke dalam perjalanan hidup Otto Iskandar Dinata, seorang pahlawan nasional Indonesia yang hidup dari tahun 1897 hingga 1945. Buku ini mempersembahkan gambaran mendalam tentang perjuangan dan pengorbanan Otto dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Dalam buku ini, kita akan menemukan kisah-kisah inspiratif tentang bagaimana Otto, meski berhadapan dengan pemerintah kolonial Belanda, berani mengkritik dan mengecam berbagai kebijakan mereka. Otto juga menjadi bagian penting dalam pembentukan Majelis Rakyat Indonesia (MRI), sebuah lembaga parlemen di luar Volksraad, dan bahkan dipercaya sebagai wakil ketua.
Dengan berbagai foto dan ilustrasi dari berbagai sumber, buku ini memberikan gambaran visual yang menarik tentang kehidupan Otto. Buku ini adalah sumber pengetahuan yang berharga bagi siapa saja yang ingin memahami lebih dalam tentang sejarah dan pahlawan nasional Indonesia.
Pendahuluan / Prolog
Kata Pengantar
Otto Iskandar Dinata—ada juga yang menulisnya Otto Iskandardinata atau Otto Iskandar Di Nata—lahir pada 31 Maret 1897 di Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Ia adalah salah seorang pahlawan nasional Indonesia. Otto adalah anak ketiga dari sembilan bersaudara. Ayahnya bernama Nataatmadja. Setelah menunaikan ibadah haji, nama ayahnya berganti menjadi Raden Haji Adam Rahmat. Ibunya bernama Siti Hidayah. Otto menempuh pendidikan dasarnya di Hollandsch Inlandsche School (HIS) Bandung, kemudian melanjutkan di Kweekschool Onderbouw (Sekolah Guru Bagian Pertama) Bandung, serta di Hogere Kweekschool (Sekolah Guru Atas) di Purworejo, Jawa Tengah. Tamat sekolah, Otto menjadi guru HIS di Banjarnegara, Jawa Tengah. Tahun 1921, ia dipindahkan ke Bandung dan tiga tahun kemudian dipindahkan lagi ke Pekalongan, Jawa Tengah.
Namanya lebih banyak disebut, terkait dengan kegiatannya dalam masyarakat dan perjuangan nasional. Walaupun kemudian ia masih menjadi guru di Muhammadiyah di Jakarta, kegiatan utamanya tidak lagi terletak di bidang pendidikan. Saat bertugas di Pekalongan pada tahun 1925, Otto terjun ke organisasi Budi Utomo. Aktivitasnya dalam organisasi Budi Utomo menarik perhatian masyarakat Pekalongan. Karena itulah dia dipercaya menjadi anggota Gemeenteraad (Dewan Kota) Pekalongan mewakili Budi Utomo. Dipercaya sebagai anggota Dewan Kota, Otto berjuang memperbaiki kehidupan rakyat. Tanpa tedeng aling-aling, ia membeberkan praktik-praktik buruk yang dilakukan pemerintah jajahan terhadap rakyat Indonesia.
Bacaan di tangan pembaca ini bertutur lebih jauh tentang kiprah dan sepak-terjang Otto Iskandar Dinata dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia. Perjalanan hidupnya penuh dengan keberanian dan teladan mulia dalam kehidupan, perjuangan, pengorbanan, dan pengabdian kepada Tuhan serta kepada sesama manusia. Inilah buku yang tidak boleh dilewatkan oleh siapa saja, khususnya generasi muda, yang ingin menjadi manusia teladan yang mulia dan dihormati oleh sesamanya. Silakan disimak sampai khatam buku ini![
Bandung, September 2017
Penerbit
Daftar Isi
Cover Depan
Halaman Prancis
Halaman Judul
Copyright
Kata Pengantar
Daftar Isi
Otto Iskandar Dinata
Masa Kecil dan Masa Pendidikan
Keluarga dan Masa Kecil
Masa Pendidikan Dasar
Masuk Sekolah Guru
Terjun ke Politik
Menjadi Guru dan Anggota Dewan Kota
Menjadi Anggota Volksraad
Petisi Soetardjo
Membentuk Majelis Rakyat Indonesia (MRI)
Masa Pendudukan Jepang
Perang Asia Timur Raya
Pemerintahan Militer Jepang
Bergabung dalam Jawa Hookokai
Menjelang Kemerdekaan
Akhir Pengabdian Otto Iskandar Dinata
Proklamasi Kemerdekaan
Upaya-upaya Mempertahankan Kemerdekaan
Akhir Pengabdian
Kalender Otto Iskandar Dinata
Daftar Pustaka
Sumber Gambar
Tentang Penulis
Cover Belakang