Tampilkan di aplikasi

Buku Nuansa Cendekia hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Jujur pangkal kaya

Sekumpulan kisah remaja untuk pendidikan anti-korupsi

1 Pembaca
Rp 47.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 141.000 13%
Rp 40.733 /orang
Rp 122.200

5 Pembaca
Rp 235.000 20%
Rp 37.600 /orang
Rp 188.000

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Buku ini berisi sejumlah cerita pendek tentang para siswa SMP. Di sini sebut saja SMP Merah Putih, sebuah SMP yang terletak di sebuah kota kabupaten di sebuah provinsi di republik ini.

Sebetulnya sekolah itu SMP Negeri. Tapi karena sekeliling temboknya dicat dengan warna merah dan putih seperti bendera negeri kita, sekolah itu jadi terkenal dengan sebutan SMP Merah Putih.

Tiap cerita mengisahkan satu atau beberapa siswa yang memiliki karakter tertentu. Semuanya karakter terpuji.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Hermawan Aksan
Editor: Irwan Kurniawan

Penerbit: Nuansa Cendekia
ISBN: 9786023502417
Terbit: Agustus 2016 , 162 Halaman

BUKU SERUPA










Ikhtisar

Buku ini berisi sejumlah cerita pendek tentang para siswa SMP. Di sini sebut saja SMP Merah Putih, sebuah SMP yang terletak di sebuah kota kabupaten di sebuah provinsi di republik ini.

Sebetulnya sekolah itu SMP Negeri. Tapi karena sekeliling temboknya dicat dengan warna merah dan putih seperti bendera negeri kita, sekolah itu jadi terkenal dengan sebutan SMP Merah Putih.

Tiap cerita mengisahkan satu atau beberapa siswa yang memiliki karakter tertentu. Semuanya karakter terpuji.

Pendahuluan / Prolog

Prakata
Pengalaman masa kecil sangat menentukan perilaku seseorang di masa dewasa. Begitu kira­kira tuturan para cerdik cendekia. Orang yang di masa kecilnya kurang mendapat pendidikan budi pekerti, nilai agama, petuah yang diselipkan dalam dongeng­dongeng, dan yang semacam itu bukan tidak mungkin akan mudah tergoda berbuat jahat. Termasuk melakukan kejahatan korupsi.

Tentu saja korupsi adalah kejahatan. Bahkan ada yang menyebutnya kejahatan luar biasa. Melakukan korupsi pada hakikatnya sama saja dengan merampok uang rakyat, yang seharusnya dipakai buat kesejahteraan rakyat.

Buku ini berisi sejumlah cerita pendek tentang para siswa SMP. Di sini sebut saja SMP Merah Putih, sebuah SMP yang terletak di sebuah kota kabupaten di sebuah provinsi di republik ini.

Sebetulnya sekolah itu SMP Negeri. Tapi karena sekeliling temboknya dicat dengan warna merah dan putih seperti bendera negeri kita, sekolah itu jadi terkenal dengan sebutan SMP Merah Putih.

Tiap cerita mengisahkan satu atau beberapa siswa yang memiliki karakter tertentu. Semuanya karakter terpuji. Ada Andi yang jujur, menemukan uang sangat banyak tapi tidak ingin menyimpannya, lalu mengembalikannya kepada yang berhak; ia juga tidak mau menyontek karena menganggap menyontek sama saja dengan mencuri. Ada Erna yang sederhana, lebih suka naik sepeda ke sekolah meskipun orangtuanya punya mobil. Ada Nia yang berdisiplin dalam waktu, tidak mau terlambat lima menit pun jika sudah ada kesepakatan soal jam pertemuan. Ada Dodo yang suka bekerja keras, pantang menyerah meraih target meskipun hambatannya besar.

Ada juga anak­anak yang bertanggungjawab, mandiri, adil, peduli, dan berani. Semua karakter itu bermuara pada satu karakter penting: integritas.

Kisah­kisah yang banyak ditemukan dalam kehidupan sehari­hari ini diharapkan dapat diserap dan diresapi nilainilainya. Dengan begitu, diharapkan pengalaman membaca kisah­kisah seperti ini dapat memengaruhi perilaku di masa dewasa kelak.

Semoga.

Daftar Isi

Sampul
Pengantar KPK-IKAPI
Prakata
Daftar Isi
Cerita 1: Jujur pangkal kaya
     Itu Bukan Uangku
     Menyontek Itu Mencuri
     Mengembalikan dengan Ikhlas
     Mengakui Kesalahan
Cerita 2: Sederhana itu indah
     Lebih Suka Naik Sepeda
     Menjadi Buruh Cuci
     Di Atas Langit Masih Ada Langit
     Jangan Memposting Status Lebay
Cerita 3: Disiplin bukanlah belenggu
     Jangan Telat Lima Menit Pun
     Berbarislah Menunggu Giliran
     Buang Sampah pada Tempatnya
     Trotoar Hanya untuk Pejalan Kaki
Cerita 4: Kerja keras dulu, sukses kemudian
     Bersaing di Tim Bulu Tangkis
     Menuju Peringkat Lima Besar
     Tekad Sang Pelukis
     Pembaca Puisi Dadakan
Cerita 5: Jangan abaikan tanggung jawabmu
     Ada Waktunya untuk Membaca Komik
     Laksanakan Tugas Piketmu
     Ikuti Kegiatan Sekolahmu
Cerita 6: Cobalah mandiri sejak kecil
     Ada yang Melambai di Kegelapan
     Mandiri Sejak Kecil
     Pernah Jadi Pengasong Koran
Cerita 7: Adil itu menghargai orang lain
     Rumah Kardus
     Berdiri di Tengah Dua Pihak
     Laki-laki dan Perempuan Sama Hebatnya
     Unjuk Rasa di Sekolah
Cerita 8: Peduli itu penuh kasih sayang
     Si Penyayang Hewan dan Tumbuhan
     Si Pembersih Coretan
     Membantu Mencari Barang Hilang
Cerita 9: Berani karena benar
     Aku Ingin Keliling Dunia
     Bertanya Karena Belum Paham
     Pluto, Planet atau Bukan?
     Dilema Sang Kapten
Tentang penulis