Ikhtisar
Kumpulan cerpen yang terdiri dari 11 judul cerpen dan 3 judul cerpen tiga paragraf (pentigraf ) dalam buku ini mengisahkan berbagai hal. Kekecewaan, kesulitan, kegagalan, kemiskinan, percintaan, persahabatan, dan pada umumnya bermuara pada kepedihan menjadi bagian utama dalam cerita. Cerita digambarkan dari sudut pandang pertama maupun sudut pandang orang ketiga. Untuk itulah, terkadang cerita pada buku ini tergambar begitu gamblang dalam memotet kehidupan nyata.
Di sisi lain, cerita begitu liar dalam berimajinasi ataupun melompat-lompat untuk menguji daya konsentrasi para pembaca. Maka, bersiaplah untuk membaca cerita demi cerita dalam kumpulan cerpen ini. Sesekali akan mengajak pembaca terhibur, berpikir, merenung, iba, maupun menitikkan air mata. Pada akhirnya, pesan-pesan dan amanat yang bisa direngkuh para pembaca untuk menguatkan bahwa hakikat karya sastra tidak sekadar menghibur (rekreatif ), tetapi juga bermakna (didaktif).
Pendahuluan / Prolog
Kata Pengantar
Cerita pendek atau cerpen merupakan karya fiksi yang meru pakan perkawinan antara cerminan kehidupan sosial masyarakat dan daya imajinasi penulis berdasarkan nilainilai yang ada. Dengan kemasan yang ringkas dibandingkan jenis karya prosa lainnya, terlebih karya pentigraf, sebuah karya cerpen mampu memberikan begitu banyak pelajaran, pembelajaran, dan pesan-pesan moral dari tiap kisah yang ada di dalamnya.
Kumpulan cerpen yang terdiri dari 11 judul cerpen dan 3 judul cerpen tiga paragraf (pentigraf) dalam buku ini mengisahkan berbagai hal. Kekecewaan, kesulitan, kegagalan, kemiskinan, percintaan, persahabatan, dan pada umumnya bermuara pada kepedihan menjadi bagian utama dalam cerita. Cerita digambarkan dari sudut pandang pertama maupun sudut pandang orang ketiga.
Untuk itulah, terkadang cerita pada buku ini tergambar begitu gamblang dalam memotet kehidupan nyata. Di sisi lain, cerita begitu liar dalam berimajinasi ataupun melompat-lompat untuk menguji daya konsentrasi para pembaca.
Maka, bersiaplah untuk membaca cerita demi cerita dalam kumpulan cerpen ini. Sesekali akan mengajak pembaca terhibur, berpikir, merenung, iba, maupun menitikkan air mata. Pada akhirnya, pesan-pesan dan amanat yang bisa direngkuh para pembaca untuk menguatkan bahwa hakikat karya sastra tidak sekadar menghibur (rekreatif), tetapi juga bermakna (didaktif).
Penulis
Nuribi Hariyanto - Nuribi Hariyanto merupakan seorang guru di SMAN 5 Taruna Brawijaya Jawa Timur. Memulai pendidikan dasar dan menengahnya di SDN Mranggen 2, SMPN 1 Papar, dan SMAN 1 Kertosono. Melanjutkan pendidikan tingginya di jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Surabaya (S1), lalu Universitas Muhammadiyah Surabaya (S2).
Beberapa tulisan dari lelaki kelahiran Kediri, 10 September 1984 ini pernah dimuat di Jawa Pos, Surya, Radar Kediri, Suara Bela Bangsa, Majalah Media Pendidikan Jawa Timur, portal daring “Dunia Santri”, Jurnal Ilmiah “Katarsis”, Jurnal Ilmiah “Bagawanta Bhari’, Jurnal Ilmiah “Jembatan Merah”, dan Jurnal Ilmiah “Medan Bahasa” Balai Bahasa Jawa Timur dalam bentuk artikel, puisi, cerpen, dan laporan penelitian.
Daftar Isi
Sampul Depan
Halaman Judul
Identitas Buku
Kata Pengantar
Daftar Isi
Wajah-Wajah di Persimpangan Jalan
Ceruk Seteru
Rindu Kembali
Kenangan Tentang Perempuan
Cinta Secepat Kilat
Jantung Syahdu
Mutiara Dalam Timbunan Sampah
Biarkan Sari Pergi
Ressentir
Kisah-Kisah Tentang Rumah
Remedial
Pentigraf 1: Melamar Kerja
Pentigraf 2: Segeralah Pulang ke Rumah
Pentigraf 3: Segerelah Pulang ke Rumah
Tentang Penulis
Sampul Belakang