Ikhtisar
Melalui buku ini, Khofifah menjelaskan tentang pentingnya sebuah kepedulian terhadap masalah kebangsaan. Spirit Islam yang mengusung nilai-nilai luhur kemanusiaan oleh Khofifah ditarik sebagai ide pergerakan di setiap aktivitas baik aktivitas sosial maupun politik. Adapun Nahdlatul Ulama sebagai organisasi tempatnya bernaung, merasa penting dijadikan sarana untuk perwujudlan nilai-nilai Islam. Semua arah tuju dan kepentingan itu oleh Khofifah ditarik untuk maslahat umat, atau kepentingan bersama warga bangsa Indonesia.
Dengan mengangkat persoalan-persoalan berdasarkan data dan fakta, buku ini setidaknya sangat baik sebagai salah satu cara menghadapi masalah politik. Khofifah senang bicara fakta dan senang memberikan jalan penyelesaian dengan caranya yang cerdas. Dengan terlibat intim membaca buku ini, kita akan memperoleh beberapa kekayaan intelektual sebagai cara mengatasi persoalan kebangsaan.
Pendahuluan / Prolog
Pengantar Penerbit
Salah satu kelemahan bangsa ini ialah karena banyak pemimpin yang tidak memiliki gairah untuk menuangkan pemikiran. Padahal masyarakat kita sejatinya membutuhkan banyak pemikiran yang lahir dari para pemimpin; tentu dengan ide-ide cermerlang dan benar-benar memberikan solusi.
Kemampuan berpikir pemimpin tidak saja membuat dirinya mendapatkan kepercayaan di masyarakat, melainkan juga sebagai cara berbagi pengetahuan sekaligus sebagai pertanggungjawaban intelektual.
Hadirnya ide-ide Khofifah Indar Parawansa melalui buku ini, terang perlu disimak. Tiga tema besar, yaitu “Islam, NU (Nahdlatul Ulama), dan Keindonesiaan”, merupakan tiga rangkaian persoalan yang amat penting ditelaah saat ini. Sebab kita tahu, dalam ruang publik politik, antara Islam, NU dan negara Indonesia merupakan senyawa yang telah menyatu dan senantiasa bergerak dinamis dalam situasi apa pun. Ketiganya menjadi persoalan yang selalu menarik dikaji. Dan melalui buku ini, seorang tokoh perempuan terkemuka di negeri ini mampu menghadirkan karya yang baik sebagai sumber pencerahan dalam urusan politik.
Khofifah merupakan salah satu tokoh perempuan yang langka di negeri ini. Ia tampil ke depan sebagai tokoh publik bukan karena karena diuntungkan oleh momentum politik lantas melejit. Ia bukan pula sosok narsistis yang demam panggung karena kebetulan mendapat ruang karena kosongnya kepemimpinan perempuan.
Khofifah Indar Parawansa adalah sosok pemimpin yang lahir dari proses, dan matang oleh pengalaman. Dari aktivitis organisasi sosial sampai akhirnya pernah menjabat Menteri Pemberdayaan Perempuan di era pemerintahan K.H. Abudurahman Wahid, Anggota DPR, dan sekian banyak profesi yang dilakoninya telah menjadikan dirinya memiliki karakter yang khas.
Salah satu karakter yang khas adalah tentang minat dan kepeduliannya terhadap ilmu pengetahuan sebagaimana yang akan kita temukan dalam buku ini. Salah satu karakter Khofifah ialah rajin menggali ilmu. Selain rajin menyerap bacaan, ia pun menyempatkan diri memproduksi bacaan. Ia merasa perlu berbagi. Ia merasa perlu menegaskan bahwa prinsip politiknya harus diketahui oleh publik.
Melalui buku ini, Khofifah menjelaskan tentang pentingnya sebuah kepedulian terhadap masalah kebangsaan. Spirit Islam yang mengusung nilai-nilai luhur kemanusiaan oleh Khofifah ditarik sebagai ide pergerakan di setiap aktivitas baik aktivitas sosial maupun politik. Adapun Nahdlatul Ulama sebagai organisasi tempatnya bernaung, merasa penting dijadikan sarana untuk perwujudlan nilai-nilai Islam. Semua arah tuju dan kepentingan itu oleh Khofifah ditarik untuk maslahat umat, atau kepentingan bersama warga bangsa Indonesia.
Dengan mengangkat persoalan-persoalan berdasarkan data dan fakta, buku ini setidaknya sangat baik sebagai salah satu cara menghadapi masalah politik. Khofifah senang bicara fakta dan senang memberikan jalan penyelesaian dengan caranya yang cerdas.
Dengan terlibat intim membaca buku ini, kita akan memperoleh beberapa kekayaan intelektual sebagai cara mengatasi persoalan kebangsaan. Moga-moga setelah membaca buku ini, kita semua tercerahkan.
Faiz Manshur
Daftar Isi
Sampul
Kata mereka
Terobosan Khofifah: Pengantar Penerbit
Daftar Isi
Bagian I: Islam NU Keindonesiaan
1. Agama, Toleransi, dan Komunikasi
2. NU, Peran dan Eksistensi
3. Erosi Nasionalisme
4. Memaknai Ruang Dinamis NU
5. Kualitas Kader, Menyemai Harapan
6. Solusi Ruhaniah
7. Pesan Damai Keindahan Islam
8. Mendaratkan Pemikiran Gus Dur
9. Mengendarai Demokrasi dan HAM
10. Islam Bukan Agama Teror
11. Master Plan NU
12. Kesenjangan NU
13. K.H. Hasyim Muzadi dan Nilai Pendidikan Global
14. Restorasi Kebangsaan
15. Gus Dur, Sebuah Kenangan
16. NU, Pantulan Historis yang Terabaikan
17. Spirit Komite Hijaz
18. Membaca Kembali Qanun Asasi NU
19. Hak-Hak Kerahmatan MuslimNonmuslim
20. Peran Civil Society dan Intensitas Dialog
21. Resolusi Jihad dalam Konteks Kekinian
22. Heroisme dan Keikhlasan
23. Keharmonisan Beragama
24. Varian Dakwah
25. Mempersiapkan Perubahan
26. Sederhana Cinta Indonesia
27. NU: Miniatur Indonesia
Bagian II: Muslimat NU, & problem keumatan
1. Cerita Palestina
2. Optimalisasi Potensi Muslimat
3. Dari Bordir Tasik Ke Perdamaian Dunia
4. Membangun kepercayaan diri
5. Memahami Perubahan
6. Perempuan dan Life Skill
7. Muslimat dan Solusi Kebangsaan
8. Iqra’,Keberaksaraan Muslimat
9. Pesantren, Perempuan,Tantang
10. Muslimat dan Pembelajaran Demokrasi
11. Sedekah Senyum
12. Mendorong ke Arah Perubahan
13. Pemilih yang Bertanggungjawab
14. Soliditas Menuju Pengabdian
15. Berjuang dengan Memberi
16. Tawakal, Mewujudkan Pribadi Visioner
17. Realita Perjuangan
18. Revisi,Hindari Konflik
19. Kualitas SDM
20. Replikasi Keberhasilan
21. Lily Zakiyah Munir,Bu Nyai Internasional
22. Pancasila dan Rasa Keadilan
23. Potensi Zakat dan Penganekaragaman Profesi
24. Gerak Moderat Perempuan
25. Menjaga Karakter Bangsa
26. Langkah Perjuangan
27. Menjaga Nilai Budaya
28. Berperan atau Menjadi Penggembira?
29. Kondisi Perempuan yang Memprihatinkan
30. Cinta dan Kepercayaan Keluarga
Tentang Penulis & Penyunting