Tampilkan di aplikasi

Buku Nuansa Cendekia hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Membina Kerukunan Muslim

Dalam Perspektif Pluralisme Universal

1 Pembaca
Rp 37.500 15%
Rp 31.875

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 95.625 13%
Rp 27.625 /orang
Rp 82.875

5 Pembaca
Rp 159.375 20%
Rp 25.500 /orang
Rp 127.500

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Terkait dengan nilai-nilai pluralisme dalam Islam, terdapat beberapa ayat dalam Al-Quran yang menunjukkan kepada nilai-nilai pluralisme, yang kalau dihayati maka diharapkan, hubungan antar sesama manusia dengan segala macam keanekaragaman ideologi, background sosial, etnik dan sebagainya dapat terjembatani melalui nilai-nilai pluralisme dalam Islam (Qs al-Hujurat [49]: 13, Hûd [11]: 118, al-‘Ankabût [29]: 46). Pluralisme artinya bukan satu, tetapi plural, banyak.

Dan banyak itu artinya berbeda, karena tidak ada yang sama, maka kita harus bisa menghargai pendapat orang lain, karena dia berbeda dengan kita. Itulah yang sebenarnya kita inginkan di Indonesia, dan juga dunia, yaitu adanya respect terhadap pendapat orang lain, dan inilah arti demokrasi. Tidak memaksakan kehendak satu kelompok kepada kelompok lain, tetapi saling berinteraksi dengan baik, saling menghormati pendapat orang lain, khususnya kepada mereka yang memiliki afinitas, hubungan erat dari segi ideologi, tauhid atau monotheisme; mereka adalah ahl al-kitâb. Demikian Pak Alwi Shihab.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Prof. Dr. Azyumardi Azra, at al
Editor: Sururin

Penerbit: Nuansa Cendekia
ISBN: 9786023504053
Terbit: November 2017 , 245 Halaman










Ikhtisar

Terkait dengan nilai-nilai pluralisme dalam Islam, terdapat beberapa ayat dalam Al-Quran yang menunjukkan kepada nilai-nilai pluralisme, yang kalau dihayati maka diharapkan, hubungan antar sesama manusia dengan segala macam keanekaragaman ideologi, background sosial, etnik dan sebagainya dapat terjembatani melalui nilai-nilai pluralisme dalam Islam (Qs al-Hujurat [49]: 13, Hûd [11]: 118, al-‘Ankabût [29]: 46). Pluralisme artinya bukan satu, tetapi plural, banyak.

Dan banyak itu artinya berbeda, karena tidak ada yang sama, maka kita harus bisa menghargai pendapat orang lain, karena dia berbeda dengan kita. Itulah yang sebenarnya kita inginkan di Indonesia, dan juga dunia, yaitu adanya respect terhadap pendapat orang lain, dan inilah arti demokrasi. Tidak memaksakan kehendak satu kelompok kepada kelompok lain, tetapi saling berinteraksi dengan baik, saling menghormati pendapat orang lain, khususnya kepada mereka yang memiliki afinitas, hubungan erat dari segi ideologi, tauhid atau monotheisme; mereka adalah ahl al-kitâb. Demikian Pak Alwi Shihab.

Pendahuluan / Prolog

Pengantar Editor
Mengumpulkan tulisan yang berserak menjadi sajian yang layak disimak oleh pembaca ibarat sebuah perjalanan panjang. Berangkat dari tujuan untuk mencari solusi atas masalah yang menimpa negeri ini, sekaligus ingin berbagi informasi dan memperluas wawasan, meski harus panjang proses yang ada, akhirnya kumpulan tulisan ini tersaji juga dalam bentuk buku. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini patut disampaikan terima kasih kepada seluruh kontributor yang telah menyumbangkan tulisan dalam buku ini.

Pada awalnya tulisan yang ada hanya tiga makalah dari seminar bertajuk “Nilai-nilai Pluralisme dalam Islam” yang diselenggarakan oleh PP Fatayat NU dengan dukungan Ford Foundation beberapa waktu silam. Merasa bahwa wacana tentang pluralisme perlu dikembangkan, maka tulisan tersebut dimaksukan untuk diterbitkan.

Keinginan untuk mempublikasikan tulisan ini juga disemangati oleh kondisi bangsa saat sekarang. Akan tetapi, kalau hanya tiga tulisan, maka nanti kalau sudah dicetak terlalu tipis. Maka, kemudian diambil inisiatif untuk menambah tulisan dari beberapa tokoh yang dianggap kompeten dan sudah mempunyai nama, setidaknya di kalangan warga nahdliyin. Namun, apa yang terjadi? Untuk menjumpai para tokoh yang sudah mempunyai nama besar tersebut sangat sulit.

Jangankan meminta tulisan, untuk menghubungi lewat telepon saja harus mencari waktu tersendiri. Akhirnya beberapa bulan berlalu begitu saja tanpa ada tulisan yang masuk. Akhirnya, diambil inisiatif untuk meminta tulisan tentang pluralisme kepada penulis-penulis di kalangan muda NU. Dan tersebutlah nama-nama kontributor dalam tulisan ini.

Daftar Isi

Sampul
Pengantar editor
Kata sambutan ketua PP Fataya NU
Nilai-nilai pluralisme dalam islam
Daftar isi
Bagian satu Nilai-nilai pluralisme dalam islam: Tinjauan budaya
     Agar tidak "Me-mayoritas-kan-diri” Tentang Islam, Pluralisme & HAM “Kultural”
     Rekonsiliasi kultural islam dan budaya lokal
Bagian dua Nilai-nilai pluralisme dalam islam
     Pluralisme dalam perspektif syari'ah
     Agama dan negara: Regulasi kehidupan beragam di Indonesia
     Islam dan pluralisme: Angan-angan sosial politik demokratik piagam Madinah
Bagian tiga Nilai-nilai pluralisme dalam islam: Dalam islam tinjauan teologi
     Pluralisme keagamaan, sebuah percobaan membangun teologi islam mengenai agama-agama
     Pluralisme dan islam Indonesia kedepan: Ketakberdayaan umat dan politisasi agama sebagai tantangan
Bagian empat Nilai-nilai pluralisme dalam islam: Tinjauan sejarah
     Pluralisme islam dalam perpektif historis
     Multikulturalisme dalam bayang-bayang "historiografi resmi/nasional"
Bagian lima Nilai-nilai pluralisme dalam islam: Tinjauan sosiologi
     Adl demi kemaslahatan refleksi pluralitas masyarakat islam
     Agama dan etnis: Tantangan pluralisme Indonesia
Bagian enam Nilai-nilai pluralisme dalam islam: Tinjaua perempuan
     Perempuan dan pluralisme refleksi atas wacana islam dan perempuan
     Tasawuf islam dan pluralisme
     Permasalahan perempuan dalam dunia pluralisme (sebuah pengamatan umum dan catatan awal)
     Pluralisme agama dan masa depan Indonesia
Indeks nama
Biodata penulis