Ikhtisar
Ragam upacara adat atau budaya local yang berkembang di wilayah suku Tengger sering kali menimbulkan dilemma bagi minoritas muslim yang hidup didaerah ini. Oleh karenanya, eksistensi majelis taklim sebagai lembaga pendidikan islam nonformal memiliki peran penting dalam rangka proses sosialisasi dan enkulturasi untuk mengantarkan muslim Tengger ke dalam kehidupan bermasyarakat yang berbudaya, serta untuk menjaga kelangsungan eksistensi minoritas beragama Hindu. Majelis taklim merupakan wadah untuk meningkatkan pengetahuan keagamaan dan mengembangkan kehidupan beragama. Oleh karenanya, focus kajian dalam tulisan ini adalah peran Majelis Taklim dalam membentuk perilaku adaptasi masyarakat Muslim Suku Tengger dengan budaya local. Dengan menggunakan pendekatan etnografi dan teori anomie Merton, penulis berusaha mengungkap fakta empirik perilaku minoritas muslim wilayah suku Tengger Kabupaten Pasuruan.
Pendahuluan / Prolog
Pendahuluan
Pendidikan menjadi aspek sangat penting karena pendidikan dapat mengantisipasi terjadinya perubahan sosial yang dampaknya dapat menganggu keseimbangan masyarakat. Bagi masyarakat sendiri, hakikat pendidikan sangat bermanfaat bagi kelangsungan dan proses kemajuan hidupnya. Agar masyarakat dapat melanjutkan eksistensinya, maka menjadi sebuah keniscayaan mentransformasikan nilai-nilai, pengetahuan, keterampilan dan bentuk tata perilaku lainnya kepada anggota masyarakat yang lain. Dengan kata lain, akan tercipta transmisi kebudayaan di dalam masyarakat melalui pendidikan.
Fungsi transmisi kebudayaan kepada masyarakat yang dimaksud adalah transmisi pengetahuan (bahasa, sosial, budaya, alam), keterampilan, sikap, nilai-nilai, dan norma.
Penulis
Ahmad Marzuki - Ahmad Marzuki lahir di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur pada 15 Juni 1982. Menamatkan Pendidikan Dasar dan menengah pertama di kampung halamannya, Mojokerto, Jawa Timur, kemudian melanjutkan ke Madrasah Aliyah Darut Taqwa di Pondok Pesantren Ngalah Purwosari Pasuruan. Gelar sarjana diperoleh di Fakultas Agama Islam Universitas Yudharta Pasuruan jurusan Pendidikan Bahasa Arab, dan lulus pendidikan S2 Studi Islam di UNISMA Malang.
Seperti halnya santri pada umumnya, Ia pernah nyantri di Pondok Pesantren Al-Karimy Ngoro Mojokerto tahun 1993- 1997 dan Pondok Pesantren Ngalah Purwosari Pasuruan tahun 1997-2011. Sewaktu Mahasiswa ia aktif di berbagai kegiatan kemahasiswaan, mulai dari kelompok studi, pers mahasiswa.
Komunitas Pergerakan merupakan bagian dari perjalanan intelektualnya semasa menjadi mahasiswa. Ia tidak saja aktif dalam demonstrasi-demonstrasi saja tetapi juga banyak terlibat di kegiatan-kegiatan “akar rumput” sebagai bentuk dedikasi terhadap masyarakat. Di bidang organisasi, pernah aktif di PMII Komisariat Ngalah, HMJ PBA, dan Ikatan Alumni Santri PP. Ngalah (IKSAN).
Daftar Isi
Sampul
Daftar Isi
Prakata
Bab I Pendahuluan
Bab II Pendidikan Non Formal dan Majelis Taklim di Indonesia
A. Pendidikan Nonformal di Indonesia
1. Sejarah Awal Pertumbuhan Pendidikan Nonformal
2. Pengertian Pendidikan Nonformal
3. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Nonformal
4. Jenis-Jenis Lembaga Pendidikan (Islam) Nonformal
5. Pendidikan Nonformal dan Perubahan Sosial
B. Dinamika Majelis Taklim Sebagai Lembaga Pendidikan (Islam) Nonformal
1. Sejarah Awal Pertumbuhan Majelis Taklim
2. Pengertian, Dasar Hukum, Tujuan, dan Fungsi Majelis
3. Pembinaan dan Prinsip Dasar Pengelolaan Majelis Taklim
4. Pengertian dan Asas Penyusunan Kurikulum Majelis
5. Metode Pengajaran, Sarana dan Sumber Belajar di Majelis
6. Persiapan dan Pelaksanaan KBM di Majelis Taklim
7. Evaluasi Majelis Taklim
Bab III Masyarakat Muslim dan Budaya Suku Tengger
A. Wilayah Tengger di Lereng Gunung Bromo
B. Sejarah dan Budaya Lokal Masyarakat Suku Tengger
Bab IV Majelis Taklim dan Masyarakat Muslim dI Wilayah Suku Tengger
A. Profil Majelis Taklim di Wilayah Tengger
B. Kegiatan Majelis Taklim di Wilayah Tengger
C. Dinamika Masyarakat Muslim Suku Tengger
Bab V Peran Majelis Taklim dan Adaftasi Masyarakat Muslim Suku Tengger dengan Budaya Lokal
A. Peran Majelis Taklim Di Wilayah Suku Tengger
B. Perilaku Adaptasi Masyarakat Muslim Tengger dengan
C. Catatan akhir
Daftar Pustaka
Tentang Penulis