Tampilkan di aplikasi

Buku Wanderlust Creative Adventura hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Jejak Hati Dalam Kalam Ilahi

1 Pembaca
Rp 86.000 24%
Rp 65.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 195.000 13%
Rp 56.333 /orang
Rp 169.000

5 Pembaca
Rp 325.000 20%
Rp 52.000 /orang
Rp 260.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

"Buku ini menghadirkan kumpulan tulisan yang merenungkan berbagai dimensi kehidupan. Setiap babnya mengisahkan perjalanan hidup dengan cara unik, mengajak pembaca untuk merenungi makna eksistensi dan menemukan kebenaran yang lebih dalam.

Dalam beberapa ceritanya, buku ini mengeksplorasi realitas sosial dan keagamaan. Isu-isu kontemporer dibahas dengan cermat, memicu pemikiran kritis dan refleksi. Melalui narasi-narasi yang penuh makna, pembaca diajak untuk melihat kehidupan dari sudut pandang yang berbeda.

Tak hanya itu, buku ini juga menghadirkan kisah-kisah yang menginspirasi, mendorong pembaca untuk menghadapi ujian hidup dengan keimanan dan keteguhan hati. Pengalaman pribadi yang disajikan dalam setiap bab menggambarkan perjalanan rohaniah dan menciptakan ruang bagi pembaca untuk berselisih dan bertumbuh.

Dengan bahasa yang mendalam dan mengalir, buku ini tidak hanya sekadar menyampaikan kisah, tetapi juga memberikan pelajaran hidup yang bernilai. Setiap babnya adalah jejak perjalanan menuju pemahaman lebih dalam tentang eksistensi dan spiritualitas."

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Eny Wulandari

Penerbit: Wanderlust Creative Adventura
ISBN: 9786230970924
Terbit: Desember 2023 , 166 Halaman










Ikhtisar

"Buku ini menghadirkan kumpulan tulisan yang merenungkan berbagai dimensi kehidupan. Setiap babnya mengisahkan perjalanan hidup dengan cara unik, mengajak pembaca untuk merenungi makna eksistensi dan menemukan kebenaran yang lebih dalam.

Dalam beberapa ceritanya, buku ini mengeksplorasi realitas sosial dan keagamaan. Isu-isu kontemporer dibahas dengan cermat, memicu pemikiran kritis dan refleksi. Melalui narasi-narasi yang penuh makna, pembaca diajak untuk melihat kehidupan dari sudut pandang yang berbeda.

Tak hanya itu, buku ini juga menghadirkan kisah-kisah yang menginspirasi, mendorong pembaca untuk menghadapi ujian hidup dengan keimanan dan keteguhan hati. Pengalaman pribadi yang disajikan dalam setiap bab menggambarkan perjalanan rohaniah dan menciptakan ruang bagi pembaca untuk berselisih dan bertumbuh.

Dengan bahasa yang mendalam dan mengalir, buku ini tidak hanya sekadar menyampaikan kisah, tetapi juga memberikan pelajaran hidup yang bernilai. Setiap babnya adalah jejak perjalanan menuju pemahaman lebih dalam tentang eksistensi dan spiritualitas."

Pendahuluan / Prolog

Kata Pengantar
Pertama kali menjejakkan kaki di Jakarta, aku sama seperti jutaan perantau lainnya. Kami datang dengan sejuta penuh mimpi yang tidak jauh dari materi, status sosial, hingga pengakuan dari manusia lainnya. Ada yang berhasil dengan cita-cita, ada pula yang gagal. Walau terlahir dan tumbuh sebagai muslim, bukan berarti di segenap perjalanan hidup, Allah SWT menjadi tumpuan kita dalam kondisi apa pun tanpa mengenal waktu.

Aku merupakan salah satu dari muslim tersebut. Selama 15 tahun lebih aku sering salah memaknai tujuan hidup, yang seharusnya menjadikan setiap detik hidup sebagai bentuk ibadah. Pada akhirnya, bertubi-tubi masalah yang lengkap dengan kesalahan pribadi membawaku mau tidak mau mengenal lebih dekat dengan Allah SWT.

Buku ini lahir sebagai bentuk rasa syukur atas kebaikan dan ampunan dari Allah SWT. Sekaligus, di sini aku mencurahkan segala kritik sosial dan cultural shock antara desa dan kota, yang kesemuanya seharusnya memaksa kita sebagai Muslim merefleksikan diri apakah ayat-ayat dalam Al-Qur’an benar-benar telah membentuk pola pikir kita sehari-hari. Karenanya, buku ini aku persembahkan untuk Allah SWT, yang tanpa petunjuk dan motivasi dari-Nya, mustahil buku ini akan selesai. Kedua, aku sangat berterima kasih untuk segala jasa kedua orang tuaku. Bagi ibuku, Sukirah Sati, yang dengan segala cinta dan kesabarannya membuatku menjadi seperti sekarang. Jika tanpa kerja keras ibuku, aku tidak akan jadi pembaca dan penulis seperti saat ini.

Untuk ayahku, almarhum Wagiman bin Wiryo Ijoyo, semoga di sana beliau bangga bahwa putri sulungnya hingga sekarang masih senang belajar. Dari beliaulah, aku mewarisi prinsip hidup yang harus dijalani dengan perjuangan dan kepercayaan diri. Lalu, untuk adikku satu-satunya, Dwi Anggraini, terima kasih banyak yang sangat sabar dan berbaik hati denganku dalam kondisi apapun. Walau jauh lebih muda, aku justru banyak belajar dari adikku ini dalam banyak hal.

Segala bakat dan ketertarikanku pada sastra akan layu sebelum berkembang jika Allah SWT tidak mengizinkanku berkuliah di Sastra Inggris Universitas Gadjah Mada angkatan 2002. Terima kasih untuk seluruh dosen dan teman seangkatan, terutama untuk Rizki Mahardiani, yang selama ini selalu menjadi teman untuk tetap “waras”. Di Jakarta, aku sangat beruntung berteman dengan rekan sesama jurnalis hingga kawan sekantor, di antaranya Erwida Maulia dan Dian Kuswandini. Dari keduanya, aku banyak belajar untuk terus semangat menjalani hidup di Jakarta dengan segala lika-likunya.

Buku ini sangat terinspirasi oleh dua guru. Terima kasih untuk ustadz Nouman Ali Khan yang dari beliau, aku memperoleh banyak ilmu tentang tadabbur ayat-ayat Al-Qur’an secara teori dan refleksi pribadi. Sedangkan dari buku berjudul Communicating with Allah: Rediscovering Prayer oleh Dr. Bassam Saeh, aku banyak belajar cara kepenulisan buku keagamaan yang “dekat” dengan pembaca tanpa kehilangan esensi ilmunya. Terakhir, aku mendedikasikan buku ini untuk diriku sendiri. Terima kasih telah berjuang hingga selesainya buku ini. Semoga ini bukan menjadi karya yang terakhir dan apabila terdapat kekeliruan dalam buku ini, penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya. Terima kasih dan semoga bermanfaat bagi pembaca.

Ciputat, Desember 2023

Penulis

Penulis

Eny Wulandari - Penulis lahir di Karanganyar, 15 Januari 1984. Usai lulus dari SMU Negeri 1 Karanganyar, penulis belajar Sastra Inggris di Universitas Gadjah Mada. Lebih dari 15 tahun penulis berkecimpung di dunia media, penerjemahan dan kepenulisan. Ia pernah bekerja menjadi jurnalis di The Jakarta Post, social media officer di Lingkaran Survei Indonesia, hingga sekarang sebagai copywriter dan penerjemah di Monster Group. Dunia membaca sudah akrab dengan penulis sejak kecil. Namun karena keterbatasan akses, barulah penulis aktif membaca saat kuliah. Dari sekian banyak genre buku, penulis paling suka membaca buku karya penulis klasik Inggris dan Amerika Serikat, seperti George Eliot, Thomas Hardy, John Steinbeck, dan Charles Dickens. Buku terfavoritnya adalah Middlemarch dari Mary Ann Evans atau George Eliot. Penulis tinggal di Jakarta.

Daftar Isi

Cover
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Mengejar Fatamorgana
     Harta adalah ujian
     Memaknai kembali konsep bersyukur secara menyeluruh
Tepuk Tangan Palsu
     Ketagihan "mencari panggung" di hadapan manusia
     Seperti merasa diasingkan
     Pencarian peran dalam masyarakat
     Zakat terhadap ilmu
Jiwa-Jiwa yang Kering
     Musibah adalah jalur ekspres untuk "kembali"
     Dua jalan untuk satu tujuan
Hijrah Permukaan
     Mudah menghakimi orang lain
     Proses berserah diri yang sesungguhnya
     Jadi "mengenal" setan secara lebih pribadi
     Nikmatnya bertaubat
Jeda Dari Langit
     Dalam kurungan besi dan beton
     Inspirasi karya sastra
     Tadabbur alam sebagai penguat keimanan
     Tantangan apresiasi alam dari teknologi
Ujian Sedekah
     Dilema dalam berniat sedekat
     Sempitnya aku memandang sedekah
     Solusi pribadi untuk niat bersedekah  yang pas
     Sedekah harus dikembalikan ke makna luasnya
Melawan Arus
     Ujian bagi berbagai kalangan
     Golongan menengah, si penentu dengan beragam wajah
     Navigasi kelas menengah
     Memulai gerakan "radikal" dengan satu kebiasaan sederhana bernama bersyukur
Labelisasi Politik dalam Islam
     Sedikit memudar namun tidak sepenuhnya hilang
     Bagaimanan seharusnya mempersiapkan diri jelang Pilpres dan Pileg 2024
Jurang Kesetaraan
     Jurang kemiskinan ekstrem jalur papan
Kesepian di Tengah Keramaian
     Basa-basi, perlu atau tidak?
     Hablum Minallah dan Hablum Minannas
     Belajar dari Jepang dan Inggris
Halaman Referensi
Profil Penulis