Sebut saja Happy Motor dan GazGas. Kedua label yang lahir di Jawa Timur tersebut mengandalkan varian trail buat modal utama berjualan pada pasar kendaraan roda dua, selain motor niaga beroda tiga.
Persaingan pasar trail di tanah air semakin berkembang.
Pasalnya kebutuhan motor trail untuk menyalurkan hobi adventure sudah bukan dinikmati oleh segelintir orang. Beragam profesi masyarakat Indonesia kini menggemari olah raga trail adventure. Jelas membuka lahan bagi pasar motor trail.
Happy Motor PT Anugerah Cendrawasih Sakti Motor, selaku produsen Happy Motorcycle bermarkas di daerah Pakisaji, Malang. Meski tulang punggung mengandalkan motor niaga roda tiga, kiprahnya pada segmen dual purpose tidak bisa dipandang sebelah mata.
“Di caturwulan terakhir tahun 2016 lalu, ada lonjakan permintaan trail sebesar 20% dari wilayah Kalimantan,” bilang Budi Santoso, National Sales Manager Happy Motor.
Kejutan di penghujung tahun tersebut memberikan suntikan semangat untuk benahi ulang jajaran squad Happy Motor. Sebab kalau sekadar bermodal satu amunisi, yakni Happy MX 200, bakalan susah untuk bersaing di medan pertempuran motor garuk tanah, yang kini sudah mulai dilirik oleh merek Jepang.
“Tahun 2017, kami ada rencana untuk melakukan minor change unit trail sekarang. Ditambah lagi, ada kemungkinan meluncurkan tipe trail baru dengan mesin 150 cc,” paparnya. Alasannya, segmen motor 150 cc masih gemuk.
Jumlah peminatnya membludak. Budi optimis penjualan Happy tipe trail, yang saat ini rata-rata 200 unit/bulan, bakal melonjak 2-3 kali lipat nantinya.
“Namun kami belum bisa memberikan informasi tentang harga maupun target pasarnya. Sebab masih dalam tahap perencanaan,” tutur Budi.
