Tampilkan di aplikasi

Berharap makmur dengan KUR

Majalah Peluang - Edisi 83
26 Maret 2018

Majalah Peluang - Edisi 83

Selain itu, jumlah lembaga penyalur ditingkatkan menjadi 38 dan sasarannya digeser ke sektor produktif.

Peluang
Kabar gembira bagi pelaku UMKM karena suku bunga KUR diturunkan menjadi 7%. Selain itu, jumlah lembaga penyalur ditingkatkan menjadi 38 dan sasarannya digeser ke sektor produktif.

Pemerintah berambisi menggeser sektor usaha penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) tahun ini dari perdagangan ke sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan. Tujuannya agar lebih mendorong pergerakan di sektor produktif.

Untuk mendukung pemerataan ekonomi, wilayah penyaluran KUR akan diperluas tidak lagi terkonsentrasi di Jawa. Selain itu, akan ada debirokrasi dalam penyalurannya agar lebih banyak lagi pelaku usaha UMKM yang mendapatkan kredit murah ini.

“Menyederhanakan pengajuan kredit KUR berarti mengurangi ketimpangan ekonomi,” ujar Wapres Jusuf Kalla saat membuka Perdagangan Saham di Bursa Efek Indonesia, 3 Januari 2017.

Secara sektoral, saat ini komposisi KUR sebanyak 67% disalurkan untuk sektor perdagangan. Sedangkan sektor pertanian sebesar 17%, industri pengolahan 4%, perikanan 1,5%, jasa 10,5%, dan sektor penempatan TKI 0,2%. Penyaluran KUR mencapai 94,4% atau sebesar Rp94,4 triliun, dari target Rp100 triliun dengan debitur sebanyak 4.361.835 orang, serta Non Performing Loan (NPL) sebesar 0,37%.

Hal ini ditengarai menjadi penyebab tidak efektifnya penyaluran KUR untuk menimbulkan multiplier effect perekonomian. Dengan lebih banyak disalurkan pada perdagangan, pertumbuhan yang dihasilkan cenderung tidak berkualitas.
Majalah Peluang di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI