Tampilkan di aplikasi

Tekad menjadikan Sarinah Top Of Mind orang Indonesia

Majalah Peluang - Edisi 91
27 Maret 2018

Majalah Peluang - Edisi 91

Inovasi produk dan layanan serta menjalin sinergi antar BUMN menjadi jurus untuk membangkitkan kembali kejayaan Sarinah.

Peluang
PULUHAN tahun silam, Sarinah pernah menjadi pusat perbelanjaan paling mentereng di Jakarta. Letaknya yang strategis di jantung ibukota negara, menjadi magnet yang mampu menarik pengunjung untuk berbelanja, ataupun sekadar kongkow-kongkow. Tidak berlebihan jika pusat perbelanjaan pertama di Jakarta yang dibangun Presiden Soekarno pada 17 Agustus 1962 ini merupakan salah satu heritage Indonesia yang monumental.

Sarinah terkenal sebagai etalasenya Indonesia karena menjajakan produk-produk domestik seperti kerajinan tangan, batik, kain tradisional dan produk khas Nusantara lainnya. Namun demikian, seiring kemunculan mal-mal baru yang bak cendawan di musim hujan kejayaan Sarinah mulai luntur. Pengunjung yang didominasi generasi muda lebih memilih belanja atau hang out di mal baru yang lebih cozy dan menyajikan sentuhan yang lebih modern.

Menyadari bisnis Sarinah yang mulai tergerus, Pemerintah melalui Kementerian BUMN sebagai pemegang saham bergegas melakukan pembenahan dengan merombak jajaran manajemen. Lies Permana Lestari pun ditunjuk sebagai Direktur Bisnis dan Retail PT Sarinah (Persero) sejak 18 Agustus 2016. “Sarinah itu punya segalanya untuk maju mulai dari lokasi, sejarah, brand, dan produk.

Kami mengemban misi untuk menjadikan Sarinah sebagai The Window of Indonesia,” ujar Lies. Sebagai pejabat baru, Lies banyak membuat terobosan agar The Window of Indonesia bukan hanya hiasan bibir belaka. Caranya dengan melakukan small step tetapi konkret seperti mengubah visualisasi desain interior dan produk.

Window display dibuat sekeren mungkin dengan menaruh pohon-pohon di depannya sehingga banyak pengunjung yang menjadikannya sebagai spot selfie yang instagramable. Ini dilakukan untuk menyesuaikan dengan karakteristik pengunjung yang kini lebih muda dan hobi “narsis” di media sosial.
Majalah Peluang di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI