Tampilkan di aplikasi

Pangsa pasar keuangan syariah ditargetkan 20% di 2023

Majalah Peluang - Edisi 106
4 Januari 2019

Majalah Peluang - Edisi 106

Pengembangan sektor ekonomi syariah merupakan variabel terpenting untuk menggenjot keuangan syariah di Indonesia. Tanpa itu, target memperbesar “kue” keuangan halal hanya akan menjadi mimpi.

Peluang
Bank Indonesia memiliki program ambisius dalam menggenjot pangsa pasar keuangan syariah di Tanah Air. Tidak tanggung-tanggung, dalam jangka waktu 5 tahun ke depan atau 2023, pangsa pasar keuangan berlabel halal ini ditargetkan mencapai 20% terhadap total aset industri keuangan.

Perry Warjiyo, Gubernur BI mengatakan, saat ini pangsa pasar keuangan “hijau” sebesar 8%. “Insya Allah jika sektor keuangan kita dorong bisa naik double digit. Inginnya dalam 5 tahun ke depan sektor keuangan syariah dapat mencapai pangsa 20%,” ujarnya dalam acara Indonesia Shari’a Economic Festival (ISEF) di Surabaya, pertengahan Desember lalu.

Untuk mencapai target tersebut, BI akan terus menggenjot berbagai instrumen syariah di pasar modal, perbankan, maupun lembaga keuangan non bank seperti keuangan sosial yaitu wakaf dan zakat. Selain itu, akan menerbitkan sukuk BI. Sukuk ini bertujuan untuk menambah alternatif instrumen pasar uang syariah yang dapat menjadi solusi jangka pendek kebutuhan likuiditas perbankan dan akan melengkapi instrumen moneter syariah BI.

Mengacu pada target tersebut, berarti aset keuangan syariah rata-rata harus tumbuh 2,5% pertahun. Ini bukan pekerjaan semudah membalikkan telapak tangan. Sekadar informasi, pada periode sebelumnya, ketika BI dipimpin Burhanuddin Abdullah, pernah membuat gebrakan Akselerasi Perbankan Syariah.

Saat itu, ditargetkan pangsa pasar aset perbankan syariah sebesar 5% pada 2008 yang sebelumnya hanya berkutat di angka 2%. Faktanya, target tersebut baru terealisasi beberapa tahun setelah melampaui target waktu yang ditetapkan.
Majalah Peluang di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI