Tampilkan di aplikasi

Paman Sam mundur teratur

Majalah Portonews - Edisi 01/2019
21 Maret 2019

Majalah Portonews - Edisi 01/2019

Tentara AS sudah berada di Afganistan selama 17 tahun. / Foto : Getty Images

Portonews
Amerika Serikat akan menarik sekitar 7.000 orang tentaranya dari Afganistan. Jumlah itu kira-kira anggota militernya yang masih tersisa di negara Timur Tengah tersebut. Penarikan mundur akan dilakukan bertahap dalam beberapa bulan ke depan. Kabar ini tersiar pada pekan ketiga Desember 2018, hanya sehari setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan penarikan mundur pasukannya dari Suriah. Hingga berita ini diturunkan, Gedung Putih belum memberi konfirmasi.

Perubahan drastis dalam kebijakan “menjaga perdamaian dunia” ini terjadi setelah Jim Mattis mengundurkan diri dari posisi menteri pertahanan. Mattis dikabarkan menentang perintah presiden karena dia menilai kehadiran pasukan AS di Timur Tengah masih dibutuhkan. Pengamat militer mengingatkan bahwa penarikan pasukan ini dapat berdampak besar terhadap peta konflik. Keputusan Trump ini juga memberi angin buat propaganda militan Taliban.

Taliban, gerombolan Islamis garis keras yang sering melancarkan aksi bom bunuh diri dan serangan terhadap sasaran pemerintah dan militer, masih aktif di sebagian besar wilayah Afganistan. Kelompok itu sempat berkuasa di Afganistan pada 1996-2001. Di masa itu, mereka menerapkan hukum Syariah dengan sewenang-wenang. Pemerintah Taliban kerap menggelar eksekusi di depan umum dan melarang perempuan bersekolah.

Militer AS hadir di Afganistan sejak 2001, setelah serangan 11 September terhadap menara kembar World Trade Center di New York. Perang terpanjang dalam sejarah AS ini memakan nyawa lebih dari 2.000 orang Amerika. Ketika Taliban menolak menyerahkan pemimpin al-Qaeda Osama Bin Laden, Presiden AS waktu itu, George W Bush, melancarkan operasi militer. Bush memburu Osama, tokoh utama di balik serangan 11 September. Dia juga menjatuhkan Taliban dari kekuasaan.
Majalah Portonews di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI