Tampilkan di aplikasi

Menghalau krisis pangan saat kemarau

Majalah Portonews - Edisi 07/2020
3 Juli 2020

Majalah Portonews - Edisi 07/2020

Sebanyak 30 persen wilayah Indonesia diprediksi terancam kekeringan. / Foto : Basri Marzuki / Palu

Portonews
Soekarno, (55) petani asal Desa Dagangan Madiun Jawa Timur ini mengeluhkan hasil panen padinya yang anjlok setahun silam. Bayangkan, biasanya dapat tujuh ton gabah per panen tetapi bila terimbas musim kemarau panjang bisa memangkas hingga 50 persen hasil produksinya.

Keluhan tersebut bukan hanya dirasakan oleh ayah dari Efendi Setiawan ini. Dia beserta rekanrekan lain sesama petani merasakan keringnya lahan dan minimnya hasil panen bila kemarau tiba. Karena itu, ia berharap agar pemerintah bisa memberi penyuluhan cuaca, iklim dan metode pada para petani agar bisa menyiasati bertanam di masa kemarau. Itulah sekilas gambaran betapa kemarau panjang dapat menurunkan produksi sektor pertanian.

Pada 2020 ini, BMKG memperkirakan, El Nino netral dengan kekeringan pada musim kemarau yang lebih tinggi bakal mengguncang Tanah Air. Bahkan 30 persen wilayah Indonesia diprediksi akan terancam kekeringan. Demikian peringatan dari Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati.

Kontan saja, peringatan dini BMKG disikapi positif oleh orang nomor satu Indonesia saat Rapat Terbatas mengenai Antisipasi Dampak Kekeringan Terhadap Ketersediaan Bahan Pokok, beberapa waktu lalu. Presiden Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi menyatakan bahwa urusan musim kemarau harus dihitung berdasarkan prediksi BMKG.

“Mitigasi harus disiapkan sehingga pekerjaan dan stabilitas harga pangan tidak terganggu,” tegas Presiden. Mengantisipasi datangnya iklim musiman tersebut, pihak BMKG melakukan berbagai kebijakan untuk mengedukasi warga, khususnya para petani. Sebab petani menjadi penopang utama penyediaan pangan. Apalagi diprediksi bakal terjadi krisis pangan global akibat pandemi Corona Virus (Covid-19).
Majalah Portonews di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI