Tampilkan di aplikasi

Epson pastikan stok produk aman di tengah pandemi corona

Majalah Print Media - Edisi 94
11 Mei 2020

Majalah Print Media - Edisi 94

Epson

Print Media
Virus corona saat ini menjadi buah bibir masyarakat di seluruh dunia. Akibat serangan virus ini, banyak negara yang menutup pintu masuk negaranya untuk mengurangi penyebaran. Hal ini berdampak pada bidang ekonomi termasuk Indonesia. Menteri Keuangan RI Sri Mulyani akui pesimis perekonomian Indonesia bisa tumbuh di atas 5 persen akibat wabah virus corona.

Tentunya, wabah virus corona itu juga berdampak kepada bisnis Epson Indonesia. Saat ini Epson Indonesia menyatakan virus Corona COVID-19 belum memberikan pengaruh yang besar kepada penjualan maupun produksi di Indonesia. Namun, diprediksi dampak itu baru terasa ketika enam bulan ke depan, menyusul perlambatan produksi dan daya beli masyarakat.

”Saat ini belum terasa tetapi dalam enam bulan ke depan kami memprediksi ada kelambatan dari produksi dan kami masih berhitung dengan kekuatang daya beli masyarakat pasca virus corona ini,” kata Director Finance & Corporate Service PT Epson Indonesia, M Husni Nurdin saat Epson Media Gathering di Bandung, Jawa Barat. Saat ini Epson Indonesia memiliki dua pabrik produksi di Cikarang dan Batam dengan tingkat komponen lokal atau TKDN yang tinggi.

”Pelanggan tidak usah khawatir. Kami masih punya stok produk-produk Epson dalam beberapa bulan ke depan. Epson selalu berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan di Indonesia,” ujarnya.

Epson Indonesia juga telah mengantisipasi dengan menambah impor barang untuk menjaga stabilitas pasar. Tahun ini, Epson berhasil meraih pangsa pasar (market share) printer dengan lebih dari 50 persen, di mana penjualan kumulatif printer inkjet tangki tinta berkapasitas tinggi telah mencapai 40 juta unit di seluruh dunia.

”Kita syukuri, dengan produk nomor satu dan market share lebih dari 50 persen, kita tahun ini masih tumbuh 2 kali atau 2,5 kali dari GDP kita. GDP kita 5,03. Kalau gak ada aral melintang, ditutup growing kita 12,5 persen, yang tahun ini. Akan berakhir di Maret 2020,” ujarnya.
Majalah Print Media di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI