Dampak dari perlambatan industri properti tanah air sepertinya tidak menghalangi perusahaan ini untuk terus berekspansi. Meski tetap fokus mengembangkan proyek-proyek real estate landed house, Wika Realty saat ini lebih banyak menggarap proyek higrise building dan juga hospitality dengan nilai investasi yang tidak sedikit.
Portfolio proyek Wika Realty terus bertambah seiring pengembangan berbagai produk propertinya yang meliputi perumahan, apartemen, gedung perkantoran, hotel, kondotel hingga villa dan resor. Direktur Utama PT Wika Realty, Imam Sudiyono menjelaskan bahwa proyek-proyek tersebut tersebar di berbagai propinsi dan kota di Indonesia, diantaranya Bali, Jakarta, Yogyakarta, Balikpapan, Makassar, Bogor, dan Bekasi.
Tercatat sebanyak 21 proyek telah terealisasi. “Sebagian besar memang lebih banyak mengarah kepada pembangunan highrise building, seperti office tower, apartemen dan kondotel. Namun kami tetap fokus membangun proyek perumahan. Properti hunian di kawasan sub-urban DKI tidak akan kami tinggalkan, karena pasar ini masih sangat berpotensi.
Saat ini kami sedang membangun Tamansari Cyber, proyek landed house di kaki Gunung Salak, Bogor,” ujar Imam. Khusus untuk office tower, Wika Realty tengah membangun di tiga lokasi di DKI Jakarta, yaitu Tamansari Caraka di Jl TB Simatupang, Tamansari The Hive Office di Jl DI Panjaitan dan Tamansari Parama Office di Jl Wahid Hasyim. Tamansari Caraka dan Tamansari Parama Office dijual dengan konsep strata title.
Sedangkan untuk Tamansari The Hive Office direncanakan akan diperuntukkan sebagai gedung perkantoran untuk seluruh anak perusahaan PT Wijaya Karya, Tbk. Proyekproyek gedung perkantoran ini memang disiapkan untuk mengantisipasi lonjakan demand yang diprediksi cukup tinggi di tahun-tahun mendatang, imbas dari suksesnya kebijakan tax amnesty.
