Ikhtisar
Seandainya tidak ada ayat al Qurán dan al Hadits yang menjelaskan keutamaan dzikrullah sekali pun, dzikir kepada Allah Yang Maha Pemberi Nikmat ini tetap sangat penting. Karena kita adalah hamba Allah yang harus selalu mengingat-Nya, Dialah yang memberikan kenikmatan dan kebaikan yang tak terhitung banyaknya setiap waktu. Oleh karena itu, menyebut nama-Nya, mengingat Dzat-Nya dan mensyukuri nikmat dan karunia-Nya adalah sesuatu yang fitrah bagi hamba-Nya.
Seorang penyair berkata, “Rabb yang telah berkorban di dunia ini; mulialah orang-orang yang selalu mengingat-Nya setiap saat.” Apalagi bersamaan dengan ini terdapat ayat-ayat al Qurán dan hadits-hadits Rasulullah serta keterangan-keterangan ulama yang tidak pernah berhenti memberikan semangat untuk selalu berdzikir kepada Allah, maka tidak ada lagi alasan bagi kita untuk mengelaknya.
Pendahuluan / Prolog
Muqaddimah
Dengan nama Allah yang telah memberikan keberkahan, kenikmatan, keindahan, kesenangan serta kedamaian. Allah tidak mengabaikan orang-orang yang setiap pagi dan malam sibuk berdzikir. Dan pada suatu saat nanti akan menjadi kenyataan, bahwa hal ini akan membuat hatinya tentram dan tenang, sebagaimana firman Allah. “Ingatlah, hanya dengan mengingat Allahlah (dzikrullah) hati menjadi tentram (tenang).” (Qs. ar Ra’d [13]: 28)
Jaman sekarang, pada umumnya manusia dilanda kekhawatiran dan kegelisahan. Hari demi hari berbagai musibah silih berganti di dunia ini. Risalah ini ditulis agar orang-orang yang dalam keadaan gelisah oleh urusan pribadinya atau masalah lain, hendaknya mengetahui bahwa obatnya adalah dzikir dan menyebarluaskan keutamaan dzikrullah, karena dzikrullah juga memberikan manfaat kepada umum berupa kebaikan yang menghasilkan kesembuhan dan kedamaian.
Dengan membaca risalah ini, saya mengharapkan agar pembaca mendapatkan taufik untuk tetap menyebut nama Allah dengan penuh keikhlasan. Agar pada suatu ketika, pada hari ketika hanya ámalan shaleh saja yang dapat menyelamatkan, dengan tulisan ini, semoga menjadi manfaat, khususnya bagi penulis yang hina ini sebagai bekal di akhirat. Kecuali jika Allah melimpahkan rahmat-Nya tanpa melalui ámalan, maka itu tergantung kepada kehendak-Nya.
Manfaat dan keutamaan dzikir sungguh tidak terbatas sehingga saya tidak mampu membahas seluruhnya. Dengan segala keterbatasan ini, saya menyusun sebagian kecil riwayat itu secara ringkas dalam buku ini. Dan saya membagi buku ini dalam tiga bagian: Bab pertama berisi keutamaan dan keuntungan dzikir secara umum, Bab kedua berisi keutamaan kelimat Thayyibah, dan Bab ketiga tentang keutamaan tasbih, tahmid, tahlil dan takbir.
Daftar Isi
Sampul
Muqaddimah
Daftar Isi
1. Keutamaan Dzikir secara Umum
1.1. Ayat-Ayat al Qurán mengenai Dzikrullah
1.2. Hadits-Hadits Mengenai Dzikir
2. Keutamaan Kalimat Thayyibah
2.1. Ayat-Ayat yang Tidak Langsung Menyebutkan Kalimat Thayyibah
2.2. Ayat-Ayat yang Secara Jelas Menyebutkan Kalimat Thayyibah
2.3. Hadits-Hadits yang Menyebutkan Keutamaan Kalimat Thayyibah
2.4. Tanbih
3. Keutamaan Kalimat Tasbihat
3.1. Ayat-Ayat mengenai Kalimat Tasbihat
3.2. Hadit-Hadits tentang Kalimat Tasbihat