Ikhtisar
Dalam membaca al Qurán, hendaknya kita merasakan benar-benar bahwa al Qurán itu adalah perkataan Allah yang kita sembah, perkataan dari yang kita cintai dan kita cari-cari. Mereka yang pernah mengalami perasaan cinta, akan mengetahui bagaimana rasanya menerima surat cinta. Tulisan atau pembicaraan dari orang yang kita cintai akan benar-benar berkesan dalam hati. Hatinya akan terpaut kepada orang yang dicintainya itu. Sebuah syair mengatakan, “Cinta itu akan mengajarkan seseorang tentang adab cinta.”
Dengan demikian, ketika kita membaca al Qurán, hendaknya kita membayangkan keindahan yang hakiki dan kemurahan yang tidak terbatas dari Allahyang kita cintai, hati akan terayun dengan perasaan-perasaan cinta kepada akhirat. Al Qurán adalah perkataan Ahkamul Hakimin, raja dari segala raja, dan merasakan benar perkataannya sebagai undang-undang dari Maharaja yang tidak ada satu pun yang dapat mengalahkan-Nya, maka dalam membaca al Qurán ini akan meresap rasa cinta. Bagi orang yang pernah menjadi pengabdi kerajaan, ia mempunyai pengalaman bagaimana keagungan perkataan rajanya itu mempengaruhi qalbunya.
Pendahuluan / Prolog
Muqaddimah
Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan manusia dan mengajarkan kepadanya penerangan serta menurunkan al Qurán kepada manusia sebagai sumber nasihat, obat, petunjuk dan rahmat bagi orangorang yang beriman. Tidak ada keraguan di dalam al Qurán dan tidak ada penyimpangan di dalamnya. Allah menurunkan al Qurán sebagai saksi dan cahaya bagi orang-orang yang yakin.
Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada makhluk yang paling sempurna yang cahaya di dalam hidupnya menyinari qalbu manusia dan menyinari kubur, kedatangannya merupakan rahmat bagi seluruh alam. Dialah Muhammadpesuruh Allah. Shalawat dan salam juga semoga dilimpahkan kepada keluarganya dan sahabat-sahabatnya yang bagaikan bintang petunjuk yang menyebarluaskan al Qurán, juga kepada para pengikutnya, yang mengikutinya dengan sepenuh iman.
Amma ba’du, seorang hamba Allah yang selalu berhajat kepada rahmat Rabbnya Yang Maha Pengasih, yang biasa dipanggil dengan nama Zakariyya bin Yahya bin Ismail, mempersembahkan tulisan ini, yang ditulis dengan agak tergesa-gesa berisi beberapa hadits Rasulullah yang telah dikumpulkan dalam sebuah risalah yang diberi judul Faadhaailul Qurán, berisi keutamaan-keutamaan al Qurán.
Saya menulis risalah ini atas nasihat seseorang yang sangat istimewa, sehingga sangat penting bagi saya untuk mengikuti nasihatnya, dan dengan menaatinya akan mendatangkan keberuntungan.
Di antara nikmat-nikmat Allah yang paling istimewa yang diberikan kepada Perguruan Tinggi Madzahir Ulum Saharanpuur adalah selalu diadakannya pertemuan tahunan yang membicarakan perkembangan madrasah dan menjelaskannya kepada masyarakat umum. Pertemuan ini tidak diadakan dengan mengundang ahli ceramah atau ahli pidato, tidak juga mengundang tokoh-tokoh India yang terkenal, tetapi yang lebih penting dari itu, adalah mengumpulkan para wali Allah.
Seperti pertemuan-pertemuan sebelumnya, hadir dalam pertemuan itu, Maulana Muhammad Qasim Nanutwi (qaddasallahu sirrohul aziz) dan Qutbul Irsyad Maulana Rasyid Ahmad Gangohi (nawwarullahu marqadahu), yang selalu menyinari para hadirin. Juga hadir keturunan para mujahid Islam seperti Syaikhul Hind, Syaikh Abdurrahim, Maulana Khalil Ahmad, Maulana Asyraf Ali. Kehadiran mereka merupakan cahaya kehidupan bagi ruh-ruh yang telah mati, dan menghilangkan rasa haus bagi mereka yang mencari kecintaan kepada Allah.
Sekarang ini, walaupun pertemuan tahunan itu tidak lagi dihadiri oleh para bintang hidayah, tetapi keturunan-keturunan mereka dapat juga menyemarakkan pertemuan ini dan menyebabkan tercurah banyak keberkahan. Orang-orang yang menghadiri majelis ini telah menyaksikan. Tetapi dengan mata hati (kasyaf), kami telah merasakan sesuatu yang benar-benar luar biasa. Dalam majelis tahunan madrasah ini, jika seseorang datang dengan keinginan untuk mendengarkan ceramahceramah yang menarik dan bergelora, mungkin akan pulang dengan kecewa. Tetapi tidak demikian bagi orang-orang yang datang dengan tujuan hendak mengobati qalbunya.
Pada pertemuan tahun 1348 H, tanggal 27 Dzulqaidah, Syaikh Hafizh Muhammad Yasin Naginwi hadir dalam majelis. Kedatangannya merupakan siraman cinta dan kasih sayang. Saya belum sempat berterima kasih kepadanya.
Setelah saya mengetahui bahwa beliau adalah murid Syaikh Ganggohi , maka tidak perlu lagi saya kemukakan sifat-sifatnya yang mulia dan suci, yang menyebabkan terpancarnya ruh dan barokah darinya. Setelah pertemuan selesai, beliau pulang ke rumahnya dan menulis surat yang penuh kehormatan kepada saya, yang meminta kepada saya untuk menyusun risalah Fadhilah Qurán, yang berisi haditshadits Rasulullahdan terjemahannya serta uraiannya kemudian mengirimkannya kepada beliau.
Beliau mengatakan, apabila saya tidak mau memenuhi permohonannya itu, maka beliau akan meminta Syaikh saya yang saya cintai, Maulana al Hafizh al Haj Mulwi Muhammad Ilyas agar mendesak saya mengerjakan tugas ini. Kebetulan, ketika surat itu sampai ke tangan saya, saya sedang dalam perjalanan dan sedang berada di Saharanpur. Sebelum saya pulang, beliau menegaskan kembali agar melaksanakan tugas ini, sehingga tidak ada alasan bagi saya untuk menolaknya.
Saya tidak dapat mengelak, padahal saya sedang menerjemahkan kitab al Muwatta karangan Imam Malik yang belum selesai, yang saya jadikan alasan untuk menolak tugas ini kepada beliau. Tetapi akhirnya saya terpaksa menunda penerjemahan kitab itu beberapa hari lamanya untuk menyelesaikan tugas yang mulia ini. Saya memohon maaf atas segala keterbatasan dalam menyusun risalah ini.
Daftar Isi
Sampul
Muqaddimah
Adab-Adab Membaca al Qurán
Daftar isi
01: Empat Puluh Hadits
Hadits 1
Hadits 2
Hadits 3
Hadits 4
Hadits 5
Hadits 6
Hadits 7
Hadits 8
Hadits 9
Hadits 10
Hadits 11
Hadits 12
Hadits 13
Hadits 14
Hadits 15
Hadits 16
Hadits 17
Hadits 18
Hadits 19
Hadits 20
Hadits 21
Hadits 22
Hadits 23
Hadits 24
Hadits 25
Hadits 26
Hadits 27
Hadits 28
Hadits 29
Hadits 30
Hadits 31
Hadits 32
Hadits 33
Hadits 34
Hadits 35
Hadits 36
Hadits 37
Hadits 38
Hadits 39
Hadits 40
02: Keutamaan Beberapa Surat
Hadits 1
Hadits 2
Hadits 3
Hadits 4
Hadits 5
Hadits 6
Hadits 7
01: Intisari
Intisari Empat Puluh Hadits Di Atas
Intisari Hadits-Hadits Penutup
Penyempurna