Tampilkan di aplikasi

Buku Pustaka Media hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Amalan-Amalan Ringan Yang Dirindukan Surga

1 Pembaca
Rp 30.000 17%
Rp 25.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 75.000 13%
Rp 21.667 /orang
Rp 65.000

5 Pembaca
Rp 125.000 20%
Rp 20.000 /orang
Rp 100.000

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Ketika saya membaca draft naskah Mas Ahmad Zacky El-Shafa yang bertajuk “Amalan-amalan Ringan Yang Dirindukan Surga”yang kini sudah berada dalam genggaman pembaca, saya merasa bahwa dalam diri saya ada semacam motivasi yang sangat luar biasa. Ibarat habis ngedengerin ceramah motivasinya Mario Teguh, jiwa ini terasa sejuk seumpama hamparan rumput kering yang lama tak tersirami air, tiba-tiba saja hujan turun dan memberikan kesejukannya. Maka tak heran jika jiwa ini menjadi semangat, seolah-olah ingin bisa menjalankan semua amalan-amalan itu. Bayangkan saja, cuma amalanamalan ringan. Tidak berat, tidak membutuhkan ongkos, apalagi tenaga yang ektra.

Namun pahalanya luar biasa, yakni “dirindukan surga.” Namun, ketika saya jauh membaca apa yang dipaparkan oleh Mas Zacky dalam buku ini, saya kemudian menemukan satu kata kunci agar kita masuk surga, yakni rahmat Allah. Yah, hanya dengan rahmat Allah jualah kita akan masuk surga. Lho, kalau begitu nggak usah saja kita melakukan amalan-amalan yang dirindukan surga ini, toh semuanya tergantung rahmat Allah?

Anda benar, masuk surga adalah hak prerogatif Allah. Namun demikian, logikanya adalah bagaimana mungkin Anda akan mendapatkan rahmat Allah, jika Anda malas —atau bahkan emoh sama sekali— melakukan amalan-amalan ini? Nah, menurut saya kita harus tetap menjalankan amalan-amalan ini seraya berdoa dan mengharap dengan ketulusan hati akan rahmat Allah Swt.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Ahmad Zacky El-Shafa

Penerbit: Pustaka Media
ISBN: 9786028214650
Terbit: Maret 2019 , 274 Halaman










Ikhtisar

Ketika saya membaca draft naskah Mas Ahmad Zacky El-Shafa yang bertajuk “Amalan-amalan Ringan Yang Dirindukan Surga”yang kini sudah berada dalam genggaman pembaca, saya merasa bahwa dalam diri saya ada semacam motivasi yang sangat luar biasa. Ibarat habis ngedengerin ceramah motivasinya Mario Teguh, jiwa ini terasa sejuk seumpama hamparan rumput kering yang lama tak tersirami air, tiba-tiba saja hujan turun dan memberikan kesejukannya. Maka tak heran jika jiwa ini menjadi semangat, seolah-olah ingin bisa menjalankan semua amalan-amalan itu. Bayangkan saja, cuma amalanamalan ringan. Tidak berat, tidak membutuhkan ongkos, apalagi tenaga yang ektra.

Namun pahalanya luar biasa, yakni “dirindukan surga.” Namun, ketika saya jauh membaca apa yang dipaparkan oleh Mas Zacky dalam buku ini, saya kemudian menemukan satu kata kunci agar kita masuk surga, yakni rahmat Allah. Yah, hanya dengan rahmat Allah jualah kita akan masuk surga. Lho, kalau begitu nggak usah saja kita melakukan amalan-amalan yang dirindukan surga ini, toh semuanya tergantung rahmat Allah?

Anda benar, masuk surga adalah hak prerogatif Allah. Namun demikian, logikanya adalah bagaimana mungkin Anda akan mendapatkan rahmat Allah, jika Anda malas —atau bahkan emoh sama sekali— melakukan amalan-amalan ini? Nah, menurut saya kita harus tetap menjalankan amalan-amalan ini seraya berdoa dan mengharap dengan ketulusan hati akan rahmat Allah Swt.

Pendahuluan / Prolog

Menengok Keindahan Surga
Siapa sih yang tak ingin masuk surga. Pasti kita semua menginginkannya. Sebab, disanalah tempat dari segala aneka kenikmatan, yang kenikmatan itu sendiri tidak akan pernah bisa kita bayangkan. Apa yang kita rasakan sebagai suatu kenikmatan saat hidup di dunia, di surga lebih dari itu. Bahkan Rasulullah Saw menyatakan bahwa kenikmatan surga di ibaratkan dengan, “Ma laa ‘ainun raat wala udzunun sami’at wa laa khathara ‘ala qalbi basyar” mata tidak pernah memandang, telinga tidak pernah mendengar, bahkan kenikmatan surga tidak pernah terlintas dalam hati seseorang.

Sungguh kenikmatan surga sangat luar biasa. Rasulullah Saw menyatakan dalam sabdanya, “Surga adalah tempat tinggal yang kekal berhiaskan cahaya yang berkilauan, tumbuhtumbuhan yang aromatis, istana-istana yang besar, sungaisungai yang mengalir, buah-buahan yang matang, istri-istri yang cantik, pakaian yang berlimpah ruah, dan rumah-rumah yang indah.” (HR. Ibnu Majah).

Anas r.a, menceritakan sebuah hadis bahwa surga itu terbuat dari emas. Rasulullah Saw bersabda, “Aku dimasukkan ke dalam surga. Tiba-tiba aku melihat ada sebuah istana yang terbuat dari emas. Maka aku bertanya, “Milik siapakah istana ini?” Mereka menjawab, “Milik seorang pemuda Quraisy.” Maka aku mengira akulah orangnya. Kemudian aku bertanya, “Siapakah orang itu?” Mereka menjawab, “Milik Umar bin Khattab.” (HR. Tirmizi).

Bahkan dalam riwayat al-A’masy —yang berasal dari Malik bin Harts dari Mughits bin Sumaiy— disebutkan bahwa di dalam surga ada istana-istana yang terbuat dari emas, istanaistana dari perak, istana-istana dari mutiara, istana-istana dari yaqut, dan istana-istana dari zabarjad. (Ibrahim Muhammad al-Jamal : 1997 : 233).

Penulis

Ahmad Zacky El-Shafa - Ahmad Zacky El-Shafa, lahir di Lamongan, 31 Agustus 1976. Pendidikannya diawali dari Madrasah Ibtidaiyah di kampung halamannya. Setelah itu, ia melanjutkan tugas belajarnya di Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah Pondok Pesantren Ihyaul-Ulum Dukun Gresik di bawah bimbingan Al- Maghfurlah KH. Ma’shum Sufyan dan KH. Machfud Ma’shum. Selepas mengenyam pendidikan di Pesantren, ia kemudian melanjutkan studinya di IAIN Sunan Ampel Surabaya Fakultas Ushuluddin jurusan Tafsir dan Hadis. Semasa kuliah ia aktif di dunia kepenulisan dan jurnalistik. Ia pernah menjabat sebagai Dewan Redaksi Majalah Mahasiswa Forma, milik Senat Mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Majalah Nuansa yang diterbitkan oleh Ikatan Keluarga Alumni Pondok Pesantren Ihyaul-Ulum Dukun Gresik. Ia juga pernah bekerja sebagai Staf Pengajar di Universitas Islam Lamongan (UNISLA). Sekarang ia bekerja sebagai Penghulu di KUA. Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro.

Daftar Isi

Sampul
Menjemput Rahmat Allah Dengan Amalan-Amalan Ringan
Daftar Isi
Pertama: Menengok Keindahan Surga
     A. Indahnya Surga
     B. Nama-nama Surga dan Penghuninya
     C. Jumlah Umat Muhammad Yang Masuk Surga Tanpa Hisab
Kedua: Zikir-Zikir Ringan Yang Dirindukan Surga
     A. Membuka Kunci Surga dengan Zikir “Laa Ilaaha Illallaah”
     B. Al-Baqiyat al-Shalihat, Zikir Ringan Yang Dapat Memperberat Timbangan Amal
     C. Mari Bershalawat, Agar Surga Menjadi Sahabat
     D. Meraih Tiket ke Surga dengan Menghafal Asmaul Husna
     E. Mari Beristighfar, Agar Surga Menjadi Tempat Tinggal
     F. Membaca al-Qur’an, Cara Mudah Menjadi Penghuni Surga
     G. Membangun Rumah di Surga dengan Surat al-Ikhlas
     H. Dan Ayat Kursi pun Mengantarkan Kita Menuju Surga
Ketiga: Amalan-Amalan Ringan Yang DirindukanSurga
     A. Shalat, Syarat Utama Menjadi Penghuni Surga
     B. Dan Wudhu pun Mendatangkan Ampunan Allah
     C. Shalatlah malam, Engkau Akan Masuk Surga dengan Tentram
     D. Silaturrahim, Jalan Mudah Menuju Surga, Namun Sering Terlupakan
     E. Bersedekahlah, Agar Engkau Masuk Surga
     F. Mari Berjama’ah Agar Kita Dirindukan Surga
Penutup
Daftar Pustaka
Tentang Penulis