Tampilkan di aplikasi

Buku Pustaka Media hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Menjadi Manusia Makrifat

Dari Kitab : Al-Insanun 'Arifun 'Indahu Ruuhul 'Adhim

1 Pembaca
Rp 31.800 17%
Rp 26.500

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 79.500 13%
Rp 22.967 /orang
Rp 68.900

5 Pembaca
Rp 132.500 20%
Rp 21.200 /orang
Rp 106.000

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Rahasia untuk mencapai kedua hal tersebut, mestilah kita menempuh jalan ma’rifat (jalan orang-orang yang arif). Orang ma’rifat adalah mereka yang berjiwa besar. Mereka mampu mengubah kegagalan menjadi keberhasilan, mampu mengubah kesulitan menjadi kemudahan, mampu mengubah lawan menjadi kawan, mampu mengubah kesedihan menjadi kebahagiaan, mampu mengubah sakit menjadi sebuah kenikmatan dan lain sebagainya.

Buku ini membimbing kita untuk menjadi manusia yang berarti bagi sesama dan mulia di hadapan Allah swt. Bacalah dengan tuntas, maka seakan-akan kita mendapatkan energi luar biasa untuk bangkit dan bersemangat. Bangkit berjuang menjalani hidup dan terpacu untuk beramal baik.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Imam Al-Ghazali

Penerbit: Pustaka Media
ISBN: 9786026761545
Terbit: Desember 2020 , 290 Halaman










Ikhtisar

Rahasia untuk mencapai kedua hal tersebut, mestilah kita menempuh jalan ma’rifat (jalan orang-orang yang arif). Orang ma’rifat adalah mereka yang berjiwa besar. Mereka mampu mengubah kegagalan menjadi keberhasilan, mampu mengubah kesulitan menjadi kemudahan, mampu mengubah lawan menjadi kawan, mampu mengubah kesedihan menjadi kebahagiaan, mampu mengubah sakit menjadi sebuah kenikmatan dan lain sebagainya.

Buku ini membimbing kita untuk menjadi manusia yang berarti bagi sesama dan mulia di hadapan Allah swt. Bacalah dengan tuntas, maka seakan-akan kita mendapatkan energi luar biasa untuk bangkit dan bersemangat. Bangkit berjuang menjalani hidup dan terpacu untuk beramal baik.

Pendahuluan / Prolog

Kata Pengantar
Bismillahirrahmanirrahiim, Hari ini adalah milik kita. Manfaatkanlah sebaik mungkin untuk berbuat demi mencapai kebahagiaan hidup dan untuk beramal demi mencapai surga akhirat nanti.

Manusia yang sukses segala-galanya ialah mereka yang memiliki kebahagiaan dan kedamaian lahir-batin. Mereka yang memiliki kehidupan yang seimbang; di dunia beruntung dan di akhirat mendapatkan kebahagiaan yang hakiki.

Rahasia untuk mencapai kedua hal tersebut, mestilah kita menempuh jalan ma’rifat (jalan orang-orang yang arif). Orang ma’rifat adalah mereka yang berjiwa besar. Mereka mampu mengubah kegagalan menjadi keberhasilan, mampu mengubah kesulitan menjadi kemudahan, mampu mengubah lawan menjadi kawan, mampu mengubah kesedihan menjadi kebahagiaan, mampu mengubah sakit menjadi sebuah kenikmatan dan lain sebagainya.

Buku ini membimbing kita untuk menjadi manusia yang berarti bagi sesama dan mulia di hadapan Allah swt. Bacalah dengan tuntas, maka seakan-akan kita mendapatkan energi luar biasa untuk bangkit dan bersemangat. Bangkit berjuang menjalani hidup dan terpacu untuk beramal baik.

Semoga bermanfaat.

Daftar Isi

Kata Pengantar
Daftar Isi
1. Hari Ini Adalah Milikmu
2. Biarkan Hari Esok Mendatangimu
3. Jangan Menyesali Masa Lalu
4. Rahasia Bahagia
5. Jangan Membiarkan Waktu Luang
6. Berpikir Dan Bersyukur
7. Hidup Bahagia Dengan Iman
8. Rahasia Takdir
9. Memungut Kebaikan Dari Suatu Keburukan
10. Hiduplah Sebagaimana Adanya
11. Jangan Masukkan Dunia Di Kepalamu
12. Jadikanlah Tuhan Sebagai Penolongmu
13. Tersenyumlah Dengan Hati Tulus
14. Bersabarlah, Agar Dapat Merasakan Kenikmatan Hidup
15. Kata Orang Bijak Tentang Sabar
16. Bersabar Menghadapi Berbagai Musibah
17. Dalam Sedikit Harta Terdapat Kenikmatan
18. Sadarilah Fitrah Dirimu
19. Berbuatlah Yang Terbaik Kepada Orang Lain
20. Setiap Orang Mempunyai Kesan Bahagia Dalam Hidupnya
21. Sucikanlah Lahir Dan Batinmu
22. Misteri Dari Sebuah Keikhlasan
23. Balaslah Keburukan Dengan Keburukan!
24. Mengubah Penderitaan Menjadi Kebahagiaan
25. Mengendalikan Perasaan
26. Rasulullah Bersahabat Dengan Kebahagiaan
27. Singkirkan Rasa Jenuh Di Hati
28. Singkirkan Rasa Gelisah
29. Bersabarlah Menghadapi Kesulitan Hidup
30. Engkau Bukanlah Orang Lain
31. Mengasingkan Diri (Uzlah)
32. Kunci Kebahagiaan
33. Percayalah Pada Dirimu Sendiri
34. Jangan Terjebak Dengan Sifat Ujub
35. Cukup Allah, Menjadi Penolong
36. Berharap Kepada Allah, Tapi Jangan Melampaui Batas
37. Menggetarkan Hati Lawan
38. Jangan Bersedih
39. Optimislah, Jangan Pesimis!
40. Mengambil Ibrah Dari Musibah
41. Pilihlah Teman Yang Baik
42. Tolonglah Mereka Semampumu
43. Maafkanlah Kesalahan Saudaramu/Temanmu
44. Hiburlah Orang Lain, Walau Dengan Senyum
45. Manfaatkanlah Kesempatan Untuk Beramal Taat
46. Yakinlah, Allah Adalah Pelindungmu
47. Tentukan Tujuan Hidupmu
48. Orang Yang Bahagia
49. Agar Kaya, Seriuslah Bekerja
50. Tingkatkan Kualitas Diri
51. Tabungan Yang Tak Pernah Hilang
52. Semangat Teguh Lebih Utama Dari Harta
53. Peliharalah Kesehatanmu
54. Beristighfarlah, Niscaya Bahagia
55. Rahmat Allah Memang Untukmu
56. 'Bersahabatlah' Dengan Allah Swt.
57. Hadapilah Dengan Senyuman
58. Hadapilah Kemiskinan Dengan Lapang Dada
59. Jangan Risau Terhadap Sesuatu Yang Tak Perlu Dirisaukan
60. Tanyakan Pada Dirimu Sendiri

Kutipan

Biarkan Hari Esok Mendatangimu
Telah pasti datangnya ketetapan Allah, maka janganlah kamu meminta agar disegerakan (datang)nya. [QS. anNahl 1] Biarkanlah hari esok mendatangimu. Jangan pernah engkau mendahului peristiwa yang belum terjadi. Apakah engkau menginginkan aborsi sebelum sempurnanya masa kehamilan? Apakah engkau menginginkan memetik buah sebelum tiba waktunya masak? Sebab hari esok tidak maujud hakikatnya. Hari esok tidak ada eksistensinya, tidak ada rasa dan warnanya.

Hari esok belum terjadi dan belum jelas bagimu. Mengapa engkau mengkhawatirkan malapetakanya? Mengapa engkau khawatir terhadap sesuatu yang buruk menimpamu? Mengapa engkau begitu peduli terhadap peristiwa yang belum terjadi? Mengapa engkau selalu meramal sesuatu yang tidak menyenangkan di hari esok? Maka di sinilah pentingnya kebahagiaan dan ketenteraman dalam sebuah kehidupanmu. Janganlah hari ini engkau disibukkan dengan berpikir tentang masa yang akan datang.

Hari esok adalah hari yang masih berada di alam ghaib. Hari esok belum sampai menyentuh ke permukaan bumi ini. Janganlah dirimu melintasi sebuah jembatan yang belum pernah engkau lihat dan belum engkau ketahui hakikat yang sebenarnya.

Siapa tahu? Barangkali engkau hanya berhenti sebelum sampai pada jembatan atau barangkali jembatan itu roboh sebelum diinjak. Bisa jadi engkau berhasil melintasi jembatan itu dengan selamat.