Tampilkan di aplikasi

Buku Pustaka Obor Indonesia hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Maut dan Cinta

1 Pembaca
Rp 95.000 30%
Rp 66.500

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 199.500 13%
Rp 57.633 /orang
Rp 172.900

5 Pembaca
Rp 332.500 20%
Rp 53.200 /orang
Rp 266.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Maut dan Cinta, Novel ini akan membawa para pembaca kembali ke tahun-tahun revolusi kemerdekaan Indonesia, ketika rakyat Indonesia harus mengangkat senjata untuk melawan tentara kolonial Belanda yang mencoba hendak menundukkan bangsa Indonesia ke bawah kekuasaan kolonial Belanda setelah Perang Dunia ke-II. Maut dan Cinta, menceritakan perlawanan, pertempuran, kasih dan cinta, yang dilukiskan menawan hati pembaca. Dengan epos revolusi dan kisah petualangan besar yang penuh ketabahan, keberanian, keuletan dan pertarungan melawan penjajah saat itu. Tidak hanya itu saja, cita-cita perjuangan kemerdekaan bangsa dilukiskan kembali dengan cara yang amat menyegarkan dalam novel ini.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Mochtar Lubis

Penerbit: Pustaka Obor Indonesia
ISBN: 9786024335526
Terbit: Desember 2020 , 384 Halaman

BUKU SERUPA













Ikhtisar

Maut dan Cinta, Novel ini akan membawa para pembaca kembali ke tahun-tahun revolusi kemerdekaan Indonesia, ketika rakyat Indonesia harus mengangkat senjata untuk melawan tentara kolonial Belanda yang mencoba hendak menundukkan bangsa Indonesia ke bawah kekuasaan kolonial Belanda setelah Perang Dunia ke-II. Maut dan Cinta, menceritakan perlawanan, pertempuran, kasih dan cinta, yang dilukiskan menawan hati pembaca. Dengan epos revolusi dan kisah petualangan besar yang penuh ketabahan, keberanian, keuletan dan pertarungan melawan penjajah saat itu. Tidak hanya itu saja, cita-cita perjuangan kemerdekaan bangsa dilukiskan kembali dengan cara yang amat menyegarkan dalam novel ini.

Pendahuluan / Prolog

Pengantar
Buku ini mulai saya tulis dalam penjara rezim Sukarno di Madiun, tak lama sebelum coup Gestapu-PKI pecah. Kemudian saya teruskan dalam penjara RTM di Jakarta, ke mana kami dipindahkan setelah peristiwa Gestapu - PKI, dan kemudian saya teruskan pula di rumah tahanan Jalan Keagungan di Jakarta Kota, ke mana kami dipindahkan lagi dari RTM. Ketika tahanan-tahanan politik rezim Sukarno di Jalan Keagungan dibebaskan oleh Pemerintahan Suharto, buku ini baru tiga per empat selesai.

Sejak saya dibebaskan, tanggal 18 Mei 1966, saya tidak lagi punya waktu untuk menyelesaikan buku ini. Baru ketika selama musim panas tahun 1973 saya mendapat undangan sebagai “scholar” atau “artist in residence” di Aspen Institut di Aspen, Amerika Serikat, saya mendapat peluang yang panjang untuk menyelesaikannya. Jadi buku ini cukup lama juga berada dalam kandungan.

Penyelewengan-penyelewengan yang dilakukan rezim Sukarno dan demikian banyak orang Indonesia di kala itu yang telah mengkhianati citacita perjuangan kemerdekaan bangsa kita, mendorong saya untuk menulis buku ini, untuk tidak saja menjelaskan kembali pada diri saya sendiri untuk apa bangsa kita berjuang merebut kemerdekaan, tetapi juga untuk menyatakan kembali pengabdian pada cita-cita kemerdekaan bangsa kita.

Daftar Isi

Sampul
Kepada Hally, Iwan, Ade, dan Ira
Catatan Pengarang
Prakata
Pengantar
     Satu                    
          Permulaan tahun 1947
     Dua                                
     Tiga                                
     Empat                        
     Lima                            
     Enam                            
     Tujuh
     Delapan
     Sembilan
     Esoknya
     Sepuluh
     Sebelas
     Dua Belas
     Tiga Belas
     Empat Belas
     Lima Belas
     Enam Belas
     Epilog
Biodata Penulis