Tampilkan di aplikasi

Buku Pustaka Obor Indonesia hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Tengah Hari di Yenisehir

1 Pembaca
Rp 100.000 30%
Rp 70.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 210.000 13%
Rp 60.667 /orang
Rp 182.000

5 Pembaca
Rp 350.000 20%
Rp 56.000 /orang
Rp 280.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Berpindah dari satu tokoh ke tokoh lainnya di masing-masing cerita, karya sastra Turki klasik modern pemenang penghargaan Orhan Kemal Award tahun 1974 ini menyatukan kehidupan yang tampaknya berbeda dalam plot yang cerdas dan seperti prisma. Dimulai dan diakhiri dengan runtuhnya pohon poplar di pusat Kota Ankara, percakapan para tokoh memperlihatkan kepada pembaca karakter-karakter dari berbagai lapisan masyarakat di Turki saat itu.

Dimulai dari kisah penjaga toko dan kekasihnya, mantan guru bertangan besi, pengusaha yang menyedihkan, pegawai bank, mahasiswa idealis, tukang sepatu gipsi, hingga pelacur anak dan penjaga apartemen yang tertekan oleh hidupnya, Sevgi Soysal membangun cerita perjuangan antara generasi tua yang puas dengan Turki pasca-Ottoman baru dan yang terusik oleh perubahan yang dicari dan dibawa oleh generasi muda yang memberontak dengan potret Turki di era 1960-an.

Para tokoh yang mewakili berbagai kelas bersentuhan sekilas dan memicu rantai cerita yang asyik untuk dibaca dengan bumbu romantisme dan politik yang terjalin dalam pertanyaan tentang apa arti kesetiaan — bagi saudara kandung, kekasih, negara, dan tujuan.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Sevgi Soysal

Penerbit: Pustaka Obor Indonesia
ISBN: 9786236421031
Terbit: Agustus 2021 , 352 Halaman

BUKU SERUPA













Ikhtisar

Berpindah dari satu tokoh ke tokoh lainnya di masing-masing cerita, karya sastra Turki klasik modern pemenang penghargaan Orhan Kemal Award tahun 1974 ini menyatukan kehidupan yang tampaknya berbeda dalam plot yang cerdas dan seperti prisma. Dimulai dan diakhiri dengan runtuhnya pohon poplar di pusat Kota Ankara, percakapan para tokoh memperlihatkan kepada pembaca karakter-karakter dari berbagai lapisan masyarakat di Turki saat itu.

Dimulai dari kisah penjaga toko dan kekasihnya, mantan guru bertangan besi, pengusaha yang menyedihkan, pegawai bank, mahasiswa idealis, tukang sepatu gipsi, hingga pelacur anak dan penjaga apartemen yang tertekan oleh hidupnya, Sevgi Soysal membangun cerita perjuangan antara generasi tua yang puas dengan Turki pasca-Ottoman baru dan yang terusik oleh perubahan yang dicari dan dibawa oleh generasi muda yang memberontak dengan potret Turki di era 1960-an.

Para tokoh yang mewakili berbagai kelas bersentuhan sekilas dan memicu rantai cerita yang asyik untuk dibaca dengan bumbu romantisme dan politik yang terjalin dalam pertanyaan tentang apa arti kesetiaan — bagi saudara kandung, kekasih, negara, dan tujuan.

Pendahuluan / Prolog

Pendahuluan
Di sepanjang novel ini, kami mempertahankan bahasa Turki untuk beberapa jenis istilah, termasuk nama orang, gelar kehormatan, nama tempat, dan makanan. Untuk istilah ini, kami telah menggunakan huruf miring pada contoh pertama, kemudian menggunakan teks normal untuk contoh berikutnya.

Kami tidak memiringkan ungkapan atau panggilan kehormatan Turki yang merupakan bagian dari sebuah nama, seperti Bey dan Hanim, untuk menghindari pemisahan nama secara visual dengan perubahan gaya. Kami menyertakan glosarium istilah Turki yang ada dalam buku ini.

Daftar Isi

Cover
Catatan Penyunting
Panduan untuk Pengucapan Bahasa Turki
Glosarium Istilah Turki
Daftar Isi
Ahmet Si Pegawai Mengalami Kekalahan di Rubanah Toserba
Hatice Hanım Membela Haknya
Kelim Celana Necip Bey Lepas
Mimpi Buruk Mehtap
Güngör Maju dengan Mewarnai Telur Paskah
Prof. Salih Bey Taat pada Aturan
Mevhibe Hanım Berjaga-Jaga di Jendela
Olcay Ingin Pergi ke Balik Gunung Qaf
Olcay Mencoba Kakinya
Mevhibe Hanım Naik Pitam
Doğan dan Ali
Olcay dan Ali
Pikiran Doğan Terbelah Dua
Olcay Juga Masuk Ke Dalam Labirin
Ali dan Doğan Bertemu Ketika Pohon Poplar Hampir Tumbang
Necmi Sang Penyemir Sepatu Berharap Mendapat Sejumlah Uang dari Penonton
Aysel Hendak Pamer ke Ali
Orang Gila di Jalan Raya Sakarya Mendengar Suara Drumben
Pohon Poplar Itu Tumbang
Tentang Penulis